ZONALITERASI.ID – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan, produk SMK tidak hanya ditampilkan, tapi juga dijual.
“Harus dicarikan tempat. Produk dari SMK ditampung di MKKS, lalu dijual. 35 SMK BLUD harus memberikan kepercayaan pada pimpinan. Tolong buka akses baru, tidak sama dengan masuk sekolah. Saya yakin dan percaya, MKKS bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya,” kata Dedi saat Pelantikan Pengurus MKKS Jabar, di SMK Negeri 1 Mundu Kabupaten Cirebon, Minggu, 30 Januari 2022.
Menurut Dedi, MKKS SMK Jabar harus memiliki data survei soal pengangguran dari lulusan SMK. Setelah diketahui, keluarkan ide dan mencari solusi.
“Yang mengemuka bukan soal yang tidak bekerja, tapi yang bekerja berapa persen. Ke depan, SMK itu maknanya positif. Bisa jadi, anggapan itu karena yang disurvei yang bekerja di industri, sedangkan yang berwiraswasta dianggap tidak bekerja,” tuturnya.
Selanjutnya Dedi mengungkapkan, saat ini SMK memiliki beban yang luar biasa. Salah satunya ditunjukkan dengan jumlah siswa antara SMA dan SMK yang timpang, termasuk dukungan sarana.
“Saya berharap, pengurus terpilih bisa menjadi tim solid, bersinergi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Sehingga, semakin banyak yang bisa dilakukan oleh MKKS bagi kebermanfaatan SMK-SMK di Jabar,” ujarnya.
“Sebenarnya, banyak hal yang sudah kita lakukan dan inovasi yang telah digarap, hanya gaungnya belum sampai pada level pimpinan. Saya butuh peran MKKS. Peran pertama, tolong jadi tim lobi, selain tugas khusus yang sudah berjalan,” tambah Dedi. ***