ZONALITERASI.ID – Fajrullah, mahasiswa S2 (Magister) Prodi Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang berhasil membuat inovasi dan terobosan baru di bidang Ilmu Falaq. Ia merancang dan mengembangkan instrumen robotik penentuan arah kiblat yang disebut dengan Qibla Box.
Qibla Box merupakan hasil produk penelitian tesis yang berjudul “Qibla Box dalam penentuan Arah Kiblat”. Riset ini dinobatkan sebagai tesis terbaik tingkat universitas dalam Wisuda UIN Walisongo Semarang, pada 22 Agustus 2022.
Menurut Fajrul, sapaan Fajurullah, riset ini berawal dari permasalahan penggunaan instrumen-instrumen penentu arah kiblat yang sangat bergantung dengan cahaya matahari. Akibatnya, penentuan arah kiblat tidak bisa dilakukan di ruangan tertutup atau gedung bertingkat yang tidak mendapat cahaya matahari.
Masalah lainnya, penentuan arah kiblat menjadi hanya bisa dilakukan pada siang hari.
“Qibla Box dirancang untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut. Instrumen ini saat digunakan tidak membutuhkan cahaya matahari. Alat ini sudah dilengkapi dengan chip kompas dan GPS yang secara otomatis dapat terkoneksi dengan satelit,” kata mahasisswa asal Palu, Sulawesi Tengah itu, dilansir dari laman Kemenag, Sabtu, 24 September 2022.
Menurut Fajrul, Qibla Box memiliki harga relatif murah dibandingkan dengan instrumen-instrumen penentu arah kiblat lainnya, yang mencapai belasan juta rupiah. Perancangan dan perakitan Qibla Box hanya membutuhkan budget sekitar Rp. 400-500 ribu dan komponen-komponennya bisa dengan mudah dibeli.
“Karena merupakan instrumen robotik, Qibla Box memiliki kelebihan perhitungan atau algortima arah kiblat, sehingga suatu tempat dapat diketahui secara langsung tanpa melakukan perhitungan arah kiblat lagi secara manual,” ujarnya.
Dikatakannya, penggunaan Qibla Box juga tidak membutuhkan waktu yang lama, sangat simple, dan mudah. Pengguna cukup menyambungkan kabel yang sudah terkoneksi pada Qibla Box dengan power bank, kemudian memutar Qibla Box hingga angka koreksi pada layar LCD Qibla Box menjadi 0° dan Qibla Box telah menghadap kiblat.
Meski demikian, Qibla Box masih memiliki banyak kekurangan dan perlu pengembangan.
“Instrumen ini masih dapat dikembangkan lebih baik lagi,” tegasnya.
Fajrul berharap, Qibla Box dapat menjawab permasalahan penentuan arah kiblat yang ada serta masyarakat umum dapat menggunakannya dalam penentuan arah kiblat dengan mudah dan efisien. (haf)***