Ternyata Disdik Jabar Tak Main-main Soal Aturan PPDB

230718201914 akali
Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya, (Foto: Disdik Jabar).

ZONALITERASI.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat membatalkan sebanyak 4.791 calon siswa yang sebelumnya diterima di SMA/SMK negeri dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Calon siswa itu terbuki mengubah kartu keluarga (KK), titik koordinat, nilai rapor, dan dokumen program penanganan kemiskinan saat pendaftaran PPDB 2023. Selain itu, ada juga calon siswa yang melampirkan dokumen yang tidak sesuai.

Kepala Disdik Jawa Barat, Wahyu Mijaya, menuturkan, pembatalan kepesertaan calon siswa tersebut yang menonjol adalah masalah Kartu Keluarga (KK) yang tidak sesuai dengan aslinya dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Ada beberapa penyebab kita menolak 4.791 calon siswa terkait ketidaksesuaian data saat mendaftar berbagai jalur di PPDB. Misalnya terkait dengan dokumen KK dan titik koordinatnya, nilai rapor, dokumen program penanganan kemiskinan serta ketidaksesuaian dengan dokumen prestasi kejuaraan,” kata Wahyu, dilansir dari laman Disdik Jabar, Jumat, 21 Juli 2023.

Wahyu mengungkapkan, untuk langkah selanjutnya, Disdik Jabar membentuk tim evaluasi untuk melakukan penilaian dan perbaikan sistem PPDB tahun depan. Langkah serupa juga dilakukan dalam pelaksanaan PPDB 2023.

“Kita sudah membentuk tim evaluasi untuk menilai dan memperbaiki sistem PPDB tahun 2024. Mana saja yang harus kita pertahankan dan mana saja yang harus kita perbaiki,” katanya.

Dia memastikan, tim evaluasi akan bekerja secepatnya untuk merumuskan perbaikan yang diperlukan dalam proses PPDB tahun depan.

“Kita akan evaluasi perbaikan-perbaikan mana yang menjadi ranah kabupaten kota, provinsi, maupun pusat. InsyaAllah segera keluar hasilnya,” terang Wahyu.

Terkait calon siswa tidak mampu yang tidak lolos masuk sekolah negeri, Wahyu menuturkan, pemerintah tetap membantu mereka untuk bersekolah di swasta dengan memberikan bantuan keuangan untuk proses masuk sekolah.

“Kita anggarkan sebesar Rp2 juta per siswa, yang kita berikan satu kali saja di awal masuk sekolah dan tahun ini kita mengalokasikan untuk 7.500 siswa,” sebutnya. (des)***