ZONALITERASI.ID – SDN 1 Cileungsir, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis bekerja sama dengan BJB KCP Kecamatan Rancah menggelar “Lomba Mewarnai Gambar II”, pada Kamis, 12 Desember 2024. Lomba yang berlangsung di SDN 1 Cileungsir ini mengusung tema “No Day Without Learning“.
Pantauan di lokasi kegiatan, sebanyak 58 anak-anak Kelompok Bermain (Kober) kelas A dan kelas B terlihat antusias mengikuti lomba. Mereka berasal dari Kober di wilayah Desa Cileungsir, Kecamatan Rancah.
Kepala SDN 1 Cileungsir, Deden Efendi, S.Pd.I, M.Pd., mengatakan, kegiatan ini merupakan program tahunan yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak-anak usia prasekolah.
Deden menyebutkan, materi lomba yaitu terapi bermain kreatif melalui metode mewarnai. Metode ini menawarkan solusi yang relevan dengan perkembangan anak-anak usia Kober.
“Aktivitas mewarnai memungkinkan anak untuk bebas berekspresi, mengenal warna, serta mengasah keterampilan motorik halus. Selain itu, metode ini memiliki aspek terapeutik yang dapat membantu anak menyalurkan emosi mereka secara sehat dan menyenangkan,” katanya.
Ia menuturkan, kegiatan ini tak lepas dari pihak-pihak lain yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan secara umum.
“Kami ucapkan terima kasih kepada BJB KCP Kecamatan Rancah. Dengan kepeduliannya, BJB KCP Kecamatan Rancah banyak memberikan bantuan baik moril maupun materil,” kata Deden.
Kepala BJB KCP Rancah, Urip Permana, mengapresiasi digelarnya kegiatan “Lomba Mewarnai Gambar II” di SDN 1 Cileungsir. Menurutnya, masa kanak-kanak prasekolah merupakan periode kritis dalam perkembangan anak yang mencakup aspek motorik, bahasa, kognitif, dan sosial-emosional.
“Diselenggarakannya ‘Lomba Mewarnai Gambar II’ yang digelar di SDN 1 Cileungsir sangat tepat. Pada usia ini, anak-anak cenderung aktif berimajinasi, memiliki rasa ingin tahu tinggi, serta mulai membangun interaksi sosial dengan teman sebayanya. Salah satu kebutuhan mendasar mereka adalah kesempatan untuk mengekspresikan perasaan secara bebas, yang dapat mendukung perkembangan emosional mereka,” katanya.
Urip berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan pemahaman pendidik dan orang tua tentang pentingnya terapi bermain, sekaligus memberikan anak-anak lingkungan yang lebih mendukung perkembangan emosional mereka.
Mewarnai gambar, lanjutnya, merupakan pelatihan kreativitas dan mengembangkan imajinasi otak kanan anak. Mewarnai gambar juga dapat membantu menyeimbangkan koordinasi otak kanan dan kiri.
“Mewarnai sebagai media berekspresi, mengembangkan kreativitas dan imajinasi positif anak, membantu mengenal perbedaan warna, mewarnai merupakan media terapi. Mewarnai melatih kemampuan ordinal, dapat membantu memegang pensil, melatih motorik, dan sensorik halus. Selain itu, mewarnai meningkatkan konsentrasi, melatih anak mengenali garis bidang, melatih anak membuat target, dan sebagai media komunikasi,” ungkapnya.
Urip menambahkan, setelah pelaksanaan kegiatan, bisa dilakukan evaluasi untuk menilai partisipasi anak-anak serta dampak dari kegiatan tersebut.
“Evaluasi dilakukan melalui observasi perilaku anak selama aktivitas, diskusi dengan guru untuk mendapatkan pandangan mereka, serta analisis hasil karya mewarnai sebagai bentuk ekspresi emosional anak,” pungkasnya. (des)***
