Catatan dari Komisi X DPR: UN Boleh saja Diterapkan pada 2026, Namun …

ketua komisi x dpr hetifah sjaifudian foto dok pribadi 169
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian. (Foto: Dok. Pribadi)

ZONALITERASI.ID – Ketua Komisi X DPR, Dr. Hetifah Sjaifudian, memberi catatan atas rencana pelaksanaan Ujian Nasional (UN)yang akan dimulai kembali pada 2026.

Ia melihat UN di tahun-tahun sebelumnya menjadi tekanan tersendiri bagi siswa. Sehingga, model UN untuk 2026 penting untuk dikaji secara matang.

“Sudah ada semacam pemanasan akan ada satu kebijakan baru, tapi kebijakan yang dimaksud UN ini saya yakin bukan kembali ke zaman tahun 1.900 berapa atau tahun awal-awal,” kata Hetifah, di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Hetifah, di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis, 9 Januari 2025.

“Di mana justru kita mengkritisi UN itu sebagai bagian dari proses drilling anak-anak yang membuat bukan saja anak-anak, orang tua, sekolah merasa tertekan,” sambungnya.

Lanjut Hetifah, UN masih diperlukan sebagai pengukuran hasil belajar. Namun, ia mengingatkan penerapannya tak boleh menjadi keresahan bagi siswa.

“Jadi kita tetap ingin ada satu pengukuran dari hasil belajar. Itu kita setujui caranya seperti apa, ini tuh yang efisien tapi itu tadi tidak membuat keresahan atau tekanan-tekanan yang tidak perlu,” tuturnya.

Dikatakannya, saat UN diterapkan kembali, anak harus termotivasi belajar tanpa harus ada tekanan. Ia juga mengatakan UN jangan dijadikan satu-satunya alasan siswa wajib belajar.

“Nah nantinya kita ingin anak-anak belajar karena termotivasi dalam dirinya sendiri dan mereka mengikuti UN itu karena ingin tahu saya sekarang sudah mengalami kemajuan apa dalam diri, bukan mau membandingkan dengan temannya harus sama atau harus melebihi,” kata Hetifah.

Hetifah memberikan bocoran bahwa Asesmen Nasional (AN) akan tetap dilaksanakan beriringan dengan UN. Pelaksanaan keduanya dinilai bisa saling melengkapi satu sama lain.

“Saya yakin UN yang akan datang adalah penyempurnaan dari apa yang sudah ada sekarang. Tadi Pak Menteri sudah bilang bahwa Asesmen Nasional akan dilanjutkan tapi standarisasi dari individu sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan skema baru UN akan diumumkan pada tahun ajaran 2025/2026.

“InsyaAllah kalau nanti sudah masuk pada tahun ajaran berikutnya (2025/2026), skemannya seperti apa nanti kita umumkan pada waktunya. Tunggu sampai ada pengumuman resmi,” katanya.

Mu’ti mengatakan konsep baru UN kini tengah dikaji pihaknya. Sehingga pelaksanaan belum bisa dilakukan pada tahun 2025.

“Ujian Nasional sudah siap secara konsep tetapi 2025 ini belum kita laksanakan,” pungkas Mu’ti. ***