Rahasia Sukses Muhammad Rizki Fonna, Kuliah Bersamaan di Kedokteran Unpad & Teknik Informatika ITB

sosok rizki 1740994716641 169
Muhammad Rizki Fonna menyelesaikan kuliah di S1 Kedokteran Unpad dan S1 Teknik Informatika ITB bersamaan. (Foto: Istimewa)

ZONALITERASI.ID – Kuliah di jurusan kedokteran terkenal punya jam belajar padat. Tak hanya itu, untuk masuk jurusan ini perlu kegigihan.

Nah, bagaimana jadinya jika seorang mahasiswa kedokteran mengambil jurusan lain bersamaan (double degree)?

Meski hampir mustahil, kondisi sulit itu bisa dilewati Muhammad Rizki Fonna.

Saat kuliah sarjana, Rizki mengambil S1 Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) sekaligus S1 Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Saya memang ingin masuk kuliah Kedokteran Unpad dan Teknik Informatika ITB. Awalnya karena ingin menggabungkan antara keduanya, Kedokteran dan Teknik Informatika,” kata Rizki, dilansir dari detikEdu, Kamis, 6 Maret 2025.

Rizki mengungkapkan, pada 2016 ia diterima di Teknik Informatika ITB lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau kini dikenal sebagai Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

“Pertama saya tahun 2016 itu masuk ke Teknik Informatika STEI ITB lewat jalur SNMPTN atau biasanya disebut jalur undangan terus habis itu kuliah kayak biasa,” tutur pria asal Bandung ini.

Setahun kemudian, Rizki memutuskan untuk mengambil kuliah S1 Kedokteran Unpad. Ia kemudian diterima lewat jalur seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau kini Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

“Jadi tahun 2017 itu keterima juga di Kedokteran Unpad setelah itu juga karena berminat suka kedua bidang tersebut saya lanjutkan keduanya. Jadi akhirnya pada tahun 2021 bulan Februari saya lulus dari S1 Kedokteran Unpad terus sama bulan Juni itu saya lulus dari Teknik Informatika ITB,” ujar Rizki.

Rizki mengaku selama sekolah ia gemar belajar matematika, IPA, dan bahasa Inggris. Bahkan, dirinya sempat meraih beberapa prestasi membanggakan.

“Dulu pernah menang lomba cerdas cermat matematika se-Jawa Barat, terus lolos OSN. Selama les bahasa Inggris juga dinobatkan sebagai The Most Outstanding Student sebanyak 7 kali,” ujarnya.

Cara Membagi Waktu Kuliah di Unpad dan  ITB

Selama kuliah, Rizki menghadapi tantangan karena perbedaan lokasi kampus. Pasalnya, Rizki kuliah di Kampus ITB Ganesha Bandung bukan Jatinangor.

“Alhamdulillah kebetulan kuliahnya enggak bentrok antara yang di ITB sama Unpad jadi biasanya bolak-balik hampir setiap hari. Unpad kan kampus utamanya di Jatinangor sedangkan Teknik Informatika ITB di Ganesha Bandung. Kalau cara membagi kuliahnya paling gitu pulang pergi Jatinangor-Bandung,” tuturnya.

Dalam mengerjakan tugas, Rizki memilah jurusan apa dulu yang tergolong mendesak. Ia juga terkadang mendahulukan mempelajari materi yang akan diujiankan.

“Kalau cara bagi waktu buat belajarnya itu paling saya dalam satu hari ini sedang belajar Teknik Informatika dulu, setelahnya baru besok gantian belajar buat Kedokteran dan besoknya lagi belajar Teknik Informatika. Kecuali kalau dekat ujian di Kedokteran misalnya, fokus ke Kedokteran dulu,” ungkap Rizki.

Pilih Jadi Dokter Jantung, Ahli Informatika-Dosen

Tekad Rizki menempuh dua pendidikan ini sekaligus lantaran punya mimpi menjadi seorang dokter yang dapat membuat teknologi mumpuni untuk melayani pasien. Menurutnya, seorang dokter memerlukan taktik untuk mempercepat layanan pasien.

“Menurut saya dalam dunia kedokteran perlu teknologinya juga, kayak butuh sistem informasi, rekam medis elektronik, digabungkan dengan AI, machine learning-nya bisa dalam pembelajaran atau membantu mempercepat layanan pasien,” kata pria yang kini menjadi dosen di sebuah universitas di Bandung itu.

Kini, Rizki sibuk melayani pasien di Klinik Padjadjaran sebagai dokter umum. Di samping itu, Rizki juga masih sering menerima project-project IT hingga sistem informasi.

Ke depannya, Rizki berencana untuk melanjutkan pendidikan dokter spesialis jantung. Menurutnya, bidang tersebut selaras dengan keinginannya dalam menggabungkan keahlian medis dan teknik informatika.

Tips Manajemen Waktu ala Rizki

Saat ditanya soal tips membagi waktu belajar di dua jurusan yang tergolong berat itu, ia mengaku punya sebuah metode. Rizki melakukan manajemen waktu lewat matriks Eisenhower.

“Jadi kita membagi jadi empat kuadran. Pertama itu penting dan mendesak, penting tapi tidak mendesak, terus tidak penting tapi mendesak, dan tidak penting dan tidak mendesak,” kata Rizki.

Selain itu, Rizki juga menggunakan rundown dan time blocking. Untuk mengorganisir tugas-tugas, Rizki membuat aplikasi sendiri lewat modal kemampuan coding-nya.

“Biasanya saya juga bikin rundown sama timeblocing-nya, dari setiap apa yang akan saya lakukan hari ini misalkan dari jam segini sampai jam berapa itu saya akan melakukan apa misalnya terus juga dipasang alarm kayak gitu,” ujarnya.

Rizki juga mengingatkan kepada mahasiswa yang ingin punya jejak sepertinya untuk senantiasa meminta restu orang tua. Menurutnya, kesuksesan dirinya tak lepas dari doa kedua orang tua.

“Dukungan dan doa dari orang tua dari ayah dari bunda sama adik. Alhamdulillah adik saya sekarang mengikuti jejak saya jadi mahasiswa kedokteran,” pungkas Rizki. ***