ZONALITERASI.ID – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) mencanangkan pendidikan vokasi atau politeknik pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Langkah itu untuk mengokohkan keberadaan PTKI.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan di era revolusi industri 4.0, PTKI harus memikirkan keterampilan atau keahlian peserta didik agar dapat berkembang dan memenuhi permintaan pasar.
“Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan membuka politeknik atau pendidikan vokasi yang bisa dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Dhani, Muhammad Ali Ramdhani, saat Dialog Penguatan PTKI menuju Akreditasi Internasional di Makasar, dirilis laman Kemenag, Minggu (4/7/2021).
Menurut Dhani, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penugasan keahlian terapan tertentu.
“Saat ini sudah ada 44 politeknik negeri yang berkembang di Indonesia, akan tetapi belum ada yang berada di bawah koordinasi Kementerian Agama,” ujar Dhani.
Lanjut Dhani, dengan pendidikan vokasi, kebutuhan sumber daya manusia dalam industri terapan akan terpenuhi.
“Pendidikan vokasi bisa dijadikan opsi untuk meluaskan jangkauan keilmuan. Di samping itu, ada baiknya untuk tidak melupakan pondasi akar keilmuan dan hakikat kehadiran PTKI yaitu untuk menghadirkan pendidikan agama,” ujarnya.
Menurut Dhani, setidaknya, ada empat disiplin keilmuan yang akan menjadi fokus politeknik pada PTKI yaitu, Food (Makanan), Fashion (Tata Busana), Art (Seni), dan Tourism (Pariwisata). Menurutnya, keempat disiplin tersebut sangat penting, mengingat perkembangan dan minat pasar begitu besar.
“Saat ini halal food, fashion atau busana Islami, seni Islami, dan pariwisata halal sedang digandrungi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kita akan bentuk politeknik yang fokus pada empat hal tersebut,” jelas Dhani. (des)***