Silaturahmi Diaspora Santri se-Dunia; Kaum Santri Berperan di Kancah Internasional

banyak kaum santri sudah berperan di kancah internasional ups 620x400 1
Staf Khusus Presiden, Aminuddin Maruf (kedua dari kiri) memberikan paparan para acara Hari Santri 2020, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Staf Khusus Presiden, Aminuddin Ma’ruf, menilai, kaum santri berperan di kancah internasional.

Para santri terbukti sanggup berperan dalam panggung-panggung global untuk menyebarkan dan mengenalkan nilai-nilai khas tradisi pesantren yang menjadi identitas Islam di Nusantara.

Pernyataan itu diungkapkan Aminuddin Ma’ruf saat Silaturahmi Diaspora Santri se-Dunia yang digelar Development Project untuk peringatan Hari Santri Nasional 2020, Sabtu (31/10/2020).

Acara yang mengusung tema “Peran Diaspora Santri untuk Pembangunan Negeri Pasca-Pandemi” tersebut dihadiri sekitar 1.000 santri dari dalam negeri maupun dari seluruh dunia.

Dalam acara tersebut tampil perwakilan diaspora santri yang mewakili lima benua, yaitu Ulfah Muhayani MPP (Dosen UIN Malang/Ph.D Student at Queensland University of Technology, Australia), dan M Rodlin Billah (Ketua PCINU Jerman/Ph.D Student at Karlsruhe Institute of Technology, Jerman).

Lalu, Abdul Ghofur Maimoen (Pengasuh PP Al-Anwar Sarang/Alumni Doktoral Universitas Al-Azhar, Mesir), Shamsi Ali (Imam di Islamic Center of New York, Amerika Serikat), dan Prof Sumanto Al-Qurtuby (Professor at King Fahd University of Petroleum & Minerals, Arab Saudi).

“Acara Silaturahmi Diaspora Santri se-Dunia menunjukkan bahwa kini santri sudah banyak yang berperan dalam dunia internasional. Mereka menyebarkan dan mengenalkan nilai-nilai khas tradisi pesantren yang menjadi identitas Islam di Nusantara,” ujar Aminuddin dalam siaran pers yang diterima Didikpos.com, Minggu (1/11/2020).

Aminuddin menuturkan, Hari Santri Nasional diperingati sebagai momen bagi segenap bangsa Indonesia untuk mengingat dan meneladani semangat jihad kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat tersebut harus terus dipupuk sebagai tiang pembangunan bangsa, terlebih di masa pandemi ini.

“Semangat kebangsaan saja tidak cukup bagi santri untuk berkontribusi lebih pada pembangunan bangsa. Hal tersebut perlu diiringi pula dengan semangat kebangkitan ekonomi, semangat kebangkitan intelektual, dan semangat kebangkitan global di kalangan santri,” katanya.

Aminuddin mengajak kaum santri membuktikan diri sebagai pihak yang mampu beradaptasi dengan dengan perubahan zaman. Para santri juga harus bisa membawa solusi di setiap tantangan bangsa yang terjadi.

“Tokoh-tokoh diaspora santri tersebut menggambarkan betapa potensi kelompok santri sangat besar untuk terlibat secara signifikan dalam pembangunan negeri,” ucapnya.

Sebagai Staf Khusus Presiden yang salah satu tugasnya berkomunikasi dengan kalangan Pondok Pesantren, Aminuddin siap berkolaborasi dengan para diaspora santri. Baik dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan, ekonomi, maupun dakwah.

Ditambahkannya, berdasarkan data Kementerian Agama jumlah Pondok Pesantren di Indonesia sudah lebih dari 27 ribu, dengan jumlah santri lebih dari 4 juta orang.

“Jumlah ini bisa menjadi peluang bagi Pemerintah untuk menjadikan Pondok Pesantren sebagai aktor utama dalam mengurangi ketimpangan yang ada di Indonesia. Jika fungsi pemberdayaan SDM dan ekonomi pesantren bisa dimaksimalkan, Pondok Pesantren, yang letaknya tersebar di seluruh daerah di Indonesia, dapat menjadi solusi atas ketimpangan yang ada,” pungkasnya. (des)***