Oleh Eha Rohayati
“ANAK adalah peniru yang baik”. Seharusnya disadari oleh para orang tua, sehingga mereka bisa lebih menjaga sikap dan tindakannya ketika berada atau bergaul dengan anak-anaknya. Secara psikologis, anak memang membutuhkan panutan atau contoh dalam keluarga. Sehingga dengan contoh tersebut anak dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya jika anak tidak memperoleh model atau perilaku yang mencerminkan akhlakkharimah, tentu mereka pun akan melakukan hal-hal yang kurang baik.(Amirullah,2015). Orang tua memiliki peran utama dalam keluarga, sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya. Dikatakan pendidik pertama karena pendidikan dari keluarga (orang tua) mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan anak di kemudian hari, karena perannya sangat penting maka orang tua harus benar-benar menyadarinya sehingga mereka dapat memperankannya sebagaimana mestinya. Orang tua juga sangat berperan bagi perkembangan aspek kognitif, emosional,dan mental spiritual beribadah anak. Orang tua haruslah menjadi contoh bagi anak-anaknya. Karena orang tua merupakan contoh ideal dalam pandangan anak, dalam tingkah laku, sopan dan santunnya akan ditiru, disadari atau tidak semua keteladanan itu akan melekat pada diri dan perasaannya, karena keteladanan merupakan faktor penentu baik buruknya anak.
[pdfjs-viewer url=”https://zonaliterasi.id/wp-content/uploads/jurnal/eha-rohayati-anak-peniru-yang-baik.pdf” viewer_width=100% viewer_height=700px fullscreen=true download=true print=true]