Lima Buku Sastra Daerah Raih Penghargaan Hadiah Sastra Rancage 2025

Us Tiarsa Terima Penghargaan Jasa

ETTI RS
Ketua I Yayasan Kebudayaan Rancage, Etti RS, saat mengumumkan peraih penghargaan Hadiah Sastra Rancage 2025, di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi Bandung, Jumat, 31 Januari 2025. (Foto: Dok. Yayasan Kebudayaan Rancage)

ZONALITERASI.ID – Yayasan Kebudayaan Rancage (YKR) memberikan penghargaan Hadiah Sastra Rancage 2025 untuk lima buku sastra daerah.  Pada kesempatan sama, YKR  memberikan penghargaan jasa tahun 2025 kepada sastrawan Sunda, Us Tiarsa. Masing-masing peraih penghargaan mendapat hadiah uang sebesar Rp 7,5 juta.

“Ada lima daérah yang memenuhi kritéria untuk dinilai dalam Hadiah Sastera Rancage 2025, yaitu sastra Sunda, Jawa, Bali, Batak, dan Lampung. Adapun buku-buku dalam sastra Madura dan Banjar belum ada yang memenuhi syarat untuk diberi hadiah tahun ini. Selain itu, pada tahun ini tidak ada Hadiah Samsudi karena jumlah buku yang kami terima belum memenuhi kriteria,” kata Ketua I Yayasan Kebudayaan Rancage, Etti RS, saat pengumuman penghargaan, di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Jumat, 31 Januari 2025.

Etti menyebutkan, pada tahun 2025 ini, buku yang dinilai oleh juri untuk Hadiah Rancage sebanyak 54 judul, terdiri atas 16 judul karya sastra Sunda, 17 judul karya sastra Jawa, 14 judul karya sastra Bali, 4 judul karya sastra Batak, dan 3 judul karya sastra Lampung.

Pertama, Sastra Sunda

Ada tiga nominé Hadiah Sastera Rancage 2025 untuk sastera Sunda, yaitu (1) novel Asmarandana Liwung karya Aam Amilia; (2) kumpulan cerita pendek Si Sipus karya Deni A. Fajar, dan (3) kumpulan cerita pendek Anggota Déwan Ngagantung Manéh karya Hidayat Soesanto.

Berdasarkan hasil pertimbangan juri, pemenang Hadiah Rancagé 2025 untuk sastera Sunda adalah:

Judul: Anggota Déwan Ngagantung Manéh
Genre: Kumpulkan cerita pendek
Pengarang: Hidayat Soesanto
Penerbit: Geger Sunten, Bandung, 2024.

Kedua, Sastra Jawa

Karya sastra Jawa yang masuk nomine berjumlah 4 judul, yaitu (1) Pincuk Garing ‘Pincuk Kering’ karya Tulus S; (2) Wayang Tanpa Dhalang ‘Wayang Tanpa Dalang’, antologi puisi karya Mas Gampang Prawoto, (3) Kembang Paésan ‘Bunga Hiasan’, antologi cerita pendek karya Sriyati S Sastroprayitno; dan (4) Dalan Sidhatan ‘Persimpangan Jalan’, antologi puisi karya St. Sri Emyani

Berdasarkan pertimbangan atas karya yang dinilai, ditetapkan pemenang Hadiah Rancagé 2025 untuk sastera Jawa adalah:

Judul: Dalan Sidhatan (Persimpangan Jalan)
Genre: Antologi puisi
Pengarang: St. Sri Emyani
Penerbit: Sembilan Mutiara Publishing, Trenggalek, 2023.

Ketiga, Sastra Bali

Ada 10 buku yang dinilai sebagai nominasi, terdiri atas 1 buku drama, 5 antologi cerpen, 4 antologi puisi.

Berdasarkan pertimbangan atas karya yang dinilai, Hadiah Rancagé 2025 untuk sastera Bali adalah:

Judul: Renganis
Genre: Kumpulan puisi
Pengarang: Komang Sujana
Penerbit: Pustaka Ekspresi, Tabanan, Bali, 2024

Keempat, Sastra Batak

Berdasarkan berbagai pertimbangan, karya yang dinilai, ditetapkan penerima Hadiah Rancagé 2025 untuk sastera Batak adalah:

Judul: Parhuta – Huta Do Hami
Genre: Kumpulan cerpen
Pengarang: Panusunan Simanjuntak
Penerbit: Selasar Pena Talenta, 2024

Kelima, Sastra Lampung

Berdasarkan pertimbangan atas 3 judul karya yang dinilai, ditetapkan penerima Hadiah Rancagé 2025 untuk sastera Lampung adalah:

Judul: Minan Lela Sebambangan; Selusin Cerita Buntak
Genre: Kumpulan cerpen
Pengarang: Udo Z. Karzi
Penerbit: Pustaka LaBRAK, 2024

Hadiah Jasa

Menurut Etti, pada tahun 2025, panitia kembali memberikan hadiah jasa sebagai bentuk penghargaan dari Yayasan Kebudayaan Rancagé kepada individu atau lembaga yang berjasa dalam pengembangan bahasa dan sastra daerah. Hadiah jasa diberikan sejak tahun 1990, tetapi terhenti tahun 2018.

Adapun penerima penghargaan jasa tahun 2025 untuk sastera Sunda adalah Us Tiarsa (lahir di Bandung, 1 April 1941).

Us Tiarsa telah mengabdikan hidupnya pada sastera Sunda secara konsisten, lebih dari 60 tahun. Selain sebagai pengarah, ia juga adalah wartawan, redaktur media, aktor teater dan film, serta aktif dalam berbagai organisasi.  Us Tiarsa masih terus menulis sampai saat ini.

“Para pemenang Hadiah Sastera Rancagé dan penghargaan jasa akan mendapatkan penghargaan berupa piagam, dan uang tunai sebesar Rp 7.500.000. Adapun acara penyerahan hadiah akan diumumkan kemudian,” ucap Etti. ***