Mahasiswa Indonesia di Jepang Beri Beasiswa Pelajar Indonesia lewat Hasil Jual Jagung

agni maman
Para mahasiswa Indonesia di Hiroshima, Jepang, berkomitmen untuk memberikan kontribusi kepada sesama anak bangsa dengan memberikan beasiswa melalui Persatuan Pelajar Indonesia di Hiroshima (PPIH), (Foto: Dok. Maman Alimansyah).

ZONALITERASI.ID Para mahasiswa Indonesia di Hiroshima, Jepang, menemukan cara unik untuk mencarikan dana beasiswa. Meskipun sibuk dengan studi mereka, mereka tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi kepada sesama anak bangsa dengan memberikan beasiswa melalui Persatuan Pelajar Indonesia di Hiroshima (PPIH).

Di tahun 2017, PPIH memulai program Beasiswa Anak Negeri (BAN). Program ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi SMA kelas 10 dan 11 yang memiliki keterbatasan ekonomi namun memiliki prestasi akademik yang gemilang.

Setiap tahun, rata-rata ada 10 sampai 20 siswa yang terpilih menerima bantuan dana sebesar Rp. 1 juta. Jumlah ini memberikan bantuan finansial yang signifikan bagi para penerima beasiswa.

Awalnya, sumber dana beasiswa hanya berasal dari iuran para mahasiswa anggota PPIH. Namun, Ketua PPIH periode 2022-2023, Maman Alimansyah, menyadari bahwa mereka perlu mencari skema pendanaan tambahan agar program ini dapat berlanjut.

Di tengah keterbatasan finansial mereka, mereka memutuskan untuk menjual jagung sebagai sumber pendapatan. Mereka menjalin kerjasama dengan Wakai Farm, sebuah perusahaan pertanian lokal di Jepang, untuk menanam dan memanen jagung.

Ternyata, pemilihan jagung sebagai produk yang dijual memiliki beberapa alasan. Jagung adalah makanan pokok di Jepang setelah nasi, sehingga selalu diminati.

PPIH dan Wakai Farm sepakat untuk memilih varietas jagung putih karena rasanya yang lebih manis dibandingkan jagung kuning. Selain itu, jagung putih juga jarang diproduksi oleh petani lokal di Jepang, sehingga menjualnya merupakan peluang yang menarik.

PPIH membuat target awal penjualan mereka harus memperoleh 800 jagung.

“Saya hitung-hitung untuk memperoleh sekitar 20 juta harus ada sekitar 800 jagung yang terjual gitu,” ujar Maman Alimansyah, dikutip dari laman LPDP Kemenkeu, Jumat, 7 Juli 2023.

Menurut mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan doktor di Hiroshima University itu, program penjualan jagung untuk beasiswa ini melebihi harapan. Dalam satu kali panen, lebih dari 850 jagung terjual, sehingga melebihi target awal mereka.

“Satu kali panen saja sudah terjual lebih dari 850 jagung. Jadi kita kaget juga. Tidak sampai tiga kali panen, cuma satu kali sudah terpenuhi (targetnya) begitu,” tuturnya.

Dampak dari program ini sangat signifikan. Beasiswa yang diberikan kepada siswa-siswi SMA di Indonesia tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan motivasi dan harapan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan.

PPIH berencana untuk terus mengembangkan program BAN ini. Jika penjualan jagung terus meningkat, mereka berharap dapat memberikan beasiswa kepada lebih banyak siswa di masa depan. Bahkan, Maman dan rekan-rekan PPIH lainnya saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengeksplorasi peluang dalam menjual berbagai hasil pertanian yang menjanjikan. (agni fristy)***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *