BUDAYA  

Puisi-puisi Nengsih

Ilustrasi Istimewa.9f0f27a25e20c1fc
(Ilustrasi: Batu.jatimtimes.com)

RIHLAH HIJRAH

Dunia nyatanya penuh balada
Tak kuasa kutikam takdir takdir itu
aku hanya mampu meyakinkan lirihku
karena aku tahu, aku adalah hamba

KeniscayaanNya pasti nyata
tak kuanggap perih yang tersungging dari nyanyian nestapa
bahasa yang tak elok lantas hengkang dari gendang telingaku
buih-buih polutan itu terjerembab dalam wadah hitam
dan aku tak ingin mengenalinya

KeniscayaanNya pasti nyata
cerita kemarin telah terhempas tertiup angin dari barat
dan kini aku ada, nyata, berdiri ditemani panca indra hadiah dariNya
hatiku tak terbuat dari baja, namun jiwaku besar bak Samudra

KeniscayaanNya pasti nyata
Langkah ini ku titi dengan teliti,
Setiap titiannya menghadirkan syukur yang tak terukur
Karena aku tahu, jalan inilah yang kupilih
Inilah Rihlah Hijrahku

Ditulis pada pertengahan malam untuk seorang sahabat
Jum’at, 25 Februari 2022
23.23 WIB


AROMA TANAH KERING TERSIRAM HUJAN

Aroma tanah kering, menyingsing menyeruak masuk ke dalam rongga hidungku
Aroma itu khas, terdalam dan terpatri dalam penangkaran jiwa
Aroma itu merambat dan membangkitkan asa terdahulu
Ya… itulah aroma tanah kering tersiram air hujan

Hujannya adalah bermakna untukku
Hujan yang turun dengan sebuah tanda, yang lantas aku tak peka
Hujannya adalah rahmat bagi sekalian alam
Hujan yang turun atas perintah, yang lantas aku abaikan

Curahan air itu apa adanya, berseru tak menderu
Aku yang tak paham, kupikir hujan adalah kejadian alam
Aku yang tak paham, kupikir hujan adalah kebiasaan musiman
Ternyata hujan bukti kekuasaan sang Mahakarya

Ditulis pada jam istirahat dalam sebuah abdi
Jum’at, 04 Februari 2022
13.13 WIB


RINDU YANG TERBAYAR

Dulu aku malu, malu ku pada masa lalu
Aku tahu aku malu, malu pada sebuah hasrat
Rasa itu terdefisini sesuka hatiku
Lantas aku menyebutnya rasa rindu
Ya… rindu yang sebatas kata-kata saja
Namun, kini aku tahu dan tak lagi malu
Justru tanpa terpaku atau terbelenggu
Karena saat ini aku berani mengaku jika aku rindu
Rindu adalah suatu sore tanpa fatamorgana
Ada asa, ada cerita, ada rupa-rupa warna tanpa nestapa
Rindu adalah suatu pagi yang bertegur sapa melalui doa-doa
Energi yang merambat di kawat-kawat semangat
Rindu adalah suatu malam bercengkrama mengakhiri hari
Saling merelakan hati untuk menerima takdir
Ya… Kini aku dapat mendefinisikan rindu yang sesungguhnya
Rindu adalah sebuah siang yang penuh rasa
Rasa untuk orang-orang terkasih,
Rasa yang akan terbayar pada sore, malam dan pagi yang penuh cinta

Ditulis pada pagi hari menjelang kerja
Selasa, 08 Februari 2022
07.47 WIB

Nengsih, Dosen Tetap pada Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Cirebon.