ZONALITERASI.ID – Belum seriusnya Pemprov Jabar dalam mengoptimalkan Bandara Kertajati mengemuka dalam diskusi yang digelar Kadin Jabar dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar, akhir pekan lalu.
Dalam diskusi bertajuk “Kupas Tuntas Bandara Kertajati” itu terungkap, trilunan rupiah APBD yang digunakan untuk membangun bandara dan fasilitas penunjang lainnya, tidak membuat Bandara Kertajati segera beroperasi sesuai tujuan awal pembangunan, apalagi jadi ikon pembangunan di Jawa Barat.
“Saat diskusi kan disampaikan oleh Pak Mulyadi (Anggota Komisi V DPR RI) bahwa pemerintah provinsi kurang komunikasi dan sinergi dengan pemerintah pusat,” kata Ketua JMSI Jabar, Sony Fitrah Perizal, dalam evaluasi pelaksanaan diskusi, Selasa, 13 September 2022
“Pemprov tidak benar-benar mengawal anggaran dari kementerian. Memang benar, harus lebih cerewet kepada Kementerian PUPR,” lanjutnya.
Sony juga melihat sinergi Pemprov dengan para wakil rakyat di Jakarta masih kurang. Setidaknya dengan anggota-anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat.
Jangankan secara khusus mendatangi wakil rakyat di Senayan, ujar Sony, diajak diskusi bareng dengan anggota DPR RI di Bandung saja Sekda Jabar malah menyuruh anak buahnya untuk menggantikan dia.
Sony juga menilai, hingga kini belum ada upaya membuat terobosan baru dari Pemprov dalam mengoptimalakan Bandara Kertajati.
“Materi yang disampaikan Asda Ekbang tak jauh berbeda dengan paparan Wagub Jabar terdahulu, Deddy Mizwar, saat menjelaskan permasalahan yang dihadapi manajemen Bandara,” terangnya.
Ke depan Sony menyarankan agar Pemprov Jabar lebih baik dalam meloby berbagai pihak, terutama pemerintah pusat, agar lebih peduli terhadap Jawa Barat.
“Saran saya Pemprov harus segera meng-organized seluruh anggota DPR RI asal Dapil Jabar, agar mengawal Bandara Kertajati maupun proyek-proyek strategis lainnya.” pungkasnya. (des)***