Mahasiswa Non-Muslim Asal Australia Raih ‘Doktor Pendidikan Islam’ di UMM

mahasiswa universitas muhammadiyah malang umm asal australia robert john 220121101549 745
Mahasiswa UMM asal Australia, Robert John Pope meraih gelar Doktor Pendidikan Agama Islam dalam acara wisuda ke-102 UMM, di Dome UMM, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, 18 Januari 2022, (Foto: UMM).

ZONALITERASI.ID – Pemandangan menarik terlihat saat wisuda ke-102 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Dome UMM, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, 18 Januari 2022.

Dalam wisuda yang dipimpin Rektor UMM, Dr. H. Fauzan, M.Pd. itu, ada satu mahasiswa asal Australia yang menjadi wisudawan. Bule yang meraih gelar Doktor Pendidikan Agama Islam ini yaitu Robert John Pope.

Robert sudah satu dekade menjadi bagian dari UMM. Sebelum menempuh pendidikan S3, ia juga mengenyam pendidikan S2 (Magister Pendidikan Agama Islam) di UMM.

“Saya datang beberapa tahun yang lalu di Muhammadiyah di UMM Malang dan agak berbeda karena seorang bule mengikuti program Agama Islam, Pendidikan Agama Islam di UMM. Jadi yang pertama saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada UMM yang mengizinkan saya untuk mengalami sesuatu yang sangat unik,” kata Robert saat mendapat kesempatan berbicara di acara wisuda.

Dalam keterangan pers dari UMM disebutkan, pada kesempatan itu selanjutnya Robert menuturkan, lewat program pendidikan agama Islam di UMM, memberikan perspektif baru baginya.

Menurut mahasiswa non-Muslim ini, ada dua hal yang dipelajarinya selama berstatus mahasiswa di UMM.

Pertama, yakni mengenai perbedaan yang dianggap sebagai sesuatu yang positif. Setiap orang seyogyanya bisa memahami dan mengerti perbedaan dengan baik, bukan malah saling menyalahkan.

Kedua, UMM telah mengajarkannya untuk tidak takut berpikir kritis. Robert menekankan, setiap orang tidak boleh berhenti pada pemikiran yang stagnan, tapi harus bergerak ke pemikiran yang dinamis. Dengan begitu, kita akan menghasilkan banyak inovasi dan manfaat.

“Satu pesan saya untuk para wisudawan adalah jadilah seorang global ciitizen. Yakni bisa menjadi pribadi berani untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda, tidak hanya pada mereka yang sama. Sekali lagi, selamat telah menyelesaikan salah satu bagian perjalanan akademi kita,” kata Robert.

Robert menambahkan, baru kembali dari Australia tiga pekan lalu, dan waktu satu pekan harus dihabiskan untuk menjalani masa karantina. Ketika balik ke negeri asal selama 20 bulan, ia memiliki perspektif berbeda dalam memandang kehidupan. Hal itu terjadi berkat pengalamannya selama kuliah di UMM.

“Dari beberapa kelas ingat teman-teman saya, saya melihat sangat jelas bahwa sering kami memiliki cara memandang yang berbeda cara melihat dunia yang berbeda, tetapi dengan pengalaman di Muhamamdiyas saya belajar dua hal, yang pertama perbedaan adalah sesuatu yang sangat positif dan menarik daripada semua kesamaan,” kata Robert. (des)***