ZONALITERASI.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka kesempatan bagi 2.160 guru untuk mengikuti Program Up-skilling dan Re-skilling Guru Kejuruan SMK.
Pelatihan yang akan berlangsung selama 2 hingga 4 bulan ini terbuka bagi guru SMK yang memiliki usia di bawah 50 tahun dan memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengungkapkan, pelaksanaan Program Up-skilling dan Re-skilling Guru Kejuruan SMK didasarkan pada pemetaan empat bidang cluster center of excellence (CoE) SMK.
Keempat cluster CoE itu yakni bidang manufaktur dan konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, dan care service. Pemilihan CoE tersebut telah mempertimbangkan tren perkembangan industri dan kapasitas penyerapan tenaga kerja.
“Secara total, terdapat 21 kompetensi keahlian di SMK yang masuk dalam kriteria program ini. Program Up-skilling dan Re-skilling Guru Kejuruan SMK akan dilakukan secara online learning dan blended learining sesuai dengan kompetensi dan keterampilan kejuruan yang akan dicapai guru,” ujar Wikan, pada Webinar Peluncuran Program Up-skilling dan Re-skilling Guru Kejuruan SMK dan Bantuan Pemerintah Bidang Kemitraan dan Penyelarasan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Selasa (30/6/2020).
Wikan menambahkan, di tengah perkembangan teknologi di industri yang cepat, SMK harus mampu beradaptasi dengan pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual dengan industri.
Salah satunya, dilakukan melalui skema pembelajaran project by learning atau bring industry to school.
“Meski pembelajaran SMK tetap 60 persen mengedepankan praktik, tetapi seluruh mata pelajaran baik praktik maupun teori dikontekstualisasi dengan kondisi real di industri. Up-skilling dan Re-skilling Guru Kejuruan SMK merupakan program yang sangat signifikan untuk mendukung pernikahan massal dengan dunia industri,” pungkas Wikan. ***