ZONALITERASI.ID – Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (FITK) Jakarta, Dr. Sururin, M.Ag., mengatakan, dengan persentase mayoritas umat beragama Katolik di Timor Leste, minoritas muslim di sana memerlukan dukungan global agar dapat hidup berdampingan dengan damai.
“Bagi perguruan tinggi keagamaan Islam sendiri sikap pemerintah Indonesia yang secara konsisten mendukung perkembangan negara Timor Leste sebagai negara demokratis perlu disikapi dengan baik,” kata Sururin saat menyampaikan sambutan dalam ‘Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian: Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Berkeadilan’”, di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Rabu, 20 Juli 2022.
Dalam siaran pers yang diterima Zonaliterasi.id, Sabtu, 23 Juli 2022, seminar internasional yang diinisiasi oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FITK UIN Jakarta ini menghadirkan pembicara utama Presiden Timor Leste, Dr. Jose Ramos-Horta.
Selain itu hadir pembicara Guru Besar UIN Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra; Guru Besar UIN Jakarta sekaligus aktivis filantropi Islam, Prof. Amelia Fauziah, M.A., Ph.D.; dan tokoh muslim Timor Leste, Dr. Arif Abdullah Sagran, M.Si.
Sururin mengungkapkan, UIN Jakarta terus mendukung pemerintah Indonesia dalam misi diplomatik kenegaraan di tingkat regional dan internasional.
“Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian merupakan momen penting untuk memengaruhi opini publik tentang perlunya membangun masyarakat madani yang kritis dan berimbang untuk mewujudkan tatanan dunia yang damai dan berkeadilan,” kata Sururin.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc, M.A., mengapresiasi Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta, yang berkunjung ke Indonesia.
Menurutnya, kunjungan peraih Nobel Perdamaian 1996 itu ke Indonesia, termasuk mengunjungi UIN Jakarta, dapat meningkatkan hubungan antar kedua negara. UIN Jakarta sebagai lembaga pendidikan negeri sekaligus berbasis Islam, berkomitmen dalam mendukung hubungan yang dilandaskan pada tujuan pembangunan nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
“Islam mengajarkan agar terjalin hubungan yang baik antarsesama, antara Muslim dengan lainnya. Perbaikan kualitas kehidupan sosial yang lebih baik harus ditingkatkan,” kata Prof. Amany. (des)***