ZONALITERASI.ID – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Sekretariat Kabinet (Setkab) menyepakati kerja sama dalam memajukan literasi.
Melalui kerja sama ini diharapkan jadi solusi untuk menanggulangi rendahnya kompetensi literasi dan numerasi di Indonesia.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengungkapkan, Perpusnas membutuhkan dukungan dari Kemendikbudristek untuk memastikan peran perpustakaan sebagai jantung pendidikan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
“Perpusnas telah melakukan digitalisasi pada lebih dari 1,3 juta koleksi perpustakaan. Untuk itu, Perpusnas membutuhkan dukungan dari Kemendikbudristek untuk memastikan peran perpustakaan sebagai jantung pendidikan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” ucapnya, dilansir laman Perpusnas.
“Dibutuhkan edaran resmi dari menteri kepada civitas akademika maupun satuan pendidikan agar mereka dapat memanfaatkan layanan digital Perpusnas. Sehingga mereka dapat mengaksesnya secara digital di mana pun, selama terhubung ke internet,” sambung Syarif Bando.
Dia menambahkan, seorang individu tidak bisa menjadi pintar tanpa belajar dan membaca.
“Tujuan literasi yang paling penting itu bisa mengimplementasikan apa yang dibaca,” tandasnya.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menuturkan, Kemendikbudristek memiliki tugas besar dalam pengembangan perpustakaan, tidak hanya di kementerian maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah, tetapi juga satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi negeri dan swasta.
“Semua institusi ini memiliki peran besar dalam memastikan tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Suharti menegaskan, rendahnya kompetensi literasi dan numerasi di Indonesia perlu segera diatasi dengan dukungan dari Perpusnas, Setkab, dan civitas akademika.
“Kemendikbudristek telah melakukan berbagai transformasi, salah satunya kurikulum merdeka. Guru-guru juga diberdayakan untuk memastikan siswa memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang baik,” sebutnya.
Sementara Deputi Bidang Administrasi Setkab, Farid Utomo, mengatakan perpustakaan memiliki peran penting sebagai tempat penyimpanan dan penyebaran pengetahuan, sekaligus meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Setkab.
“Setkab sebagai institusi yang membantu manajemen presiden, memerlukan kajian-kajian yang berkualitas, salah satunya peningkatan kapasitas itu tentunya melalui perpustakaan,” kata Farid.
Penandatanganan kerja sama ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Pustakawan Nasional yang jatuh setiap 7 Juli. (des)***