Ini Sosok Dua Kepsek di Jabar yang Dicopot Jabatannya Gara-gara Nekat Study Tour ke Bali

d1a4246d3d88edeaf412a5f8d4b619ed
Ilustrasi study tour. (Foto: Istimewa)

ZONALITERASI.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mencopot Agam Supriyanta dari jabatan Kepala SMAN 1 Cianjur imbas nekat melakukan study tour.

Sebelum Agam Supriyanta, Kepala SMAN 6 Depok, Siti Faizah terlebih dahulu dicopot Gubernur Jabar gara-gara keukeuh menggelar study tour.

Kini, dua kepsek ini dinonaktifkan oleh Gubernur.

Dedi membeberkan keputusan menonaktifkan Kepala SMAN 1 Cianjur melalui akun Instagram @dedimulyadi, Kamis, 27 Februari 2025.

Menurutnya, keputusan tersebut ia ambil berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inspektorat Jawa Barat.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, telah disimpulkan dan diputuskan bahwa Kepala SMA Negeri 1 Cianjur dinonaktifkan sementara karena kami harus melakukan pendalaman terhadap berbagai kegiatan pengelolaan keuangan di SMA Negeri 1 Cianjur,” kata Dedi, dalam unggahan videonya.

Dedi menegaskan, ia tidak akan segan melakukan hal serupa jika ada sekolah lain yang melakukan kesalahan dalam pengelolaan sekolah.

“Ini akan terus kami lakukan ke semua SMA dan SMK sehingga kami bisa mendapatkan rekomendasi objektif untuk kepentingan dunia pendidikan,” ujarnya.

Bayar Rp3 Juta untuk Perjalanan ke Bali

Study tour di SMAN 2 Cianjur menjadi sorotan setelah diketahui bahwa siswa harus membayar senilai lebih dari Rp3 juta untuk perjalanan ke Bali.

Dilansir dari sman1cianjur.sch.id, Agam Supriyanta menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Cianjur pada 16 Juli 2020, menggantikan Haruman Taufik Kertanegara.

Ia juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Cianjur periode 2024-2027.

Agam Supriyanta menyebutkan, kegiatan studi tour ke Bromo dan Bali sudah direncanakan sebelum adanya kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait larangan study tour.

Study tour ke Bromo dan Bali yang diikuti sebanyak 361 siswa kelas 11 tersebut sudah direncanakan jauh-jauh hari, dan dilaksanakan sebelum keluarnya instruksi gubernur. Kegiatan implementasi kurikulum merdeka ini berlangsung mulai 18 sampai 24 Februari 2025,” kata Agam, Kamis, kepada Tribun Jabar, Kamis, 27 Februari 2025.

“Saat kebijakan baru tersebut mulai diberlakukan, rombongan SMAN 1 Cianjur dan siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut sedang dalam perjalanan menuju kota tujuan. Ketika itu kita tidak bisa diminta untuk kembali, karena ada beberapa pertimbangan, seperti psikologis para siswa,” sambungnya.

Selain itu, lanjut Agam, dalam kegiatan tersebut tercatat ada sebanyak 78 siswa yang tidak ikut. Itu merupakan bukti bahwa kegiatan tersebut tidak bersifat wajib.

“Siswa yang ikut dalam kegiatan itu harus membayar biaya sebesar Rp3,6 juta,” ungkap Agam.

“Para siswa yang ikut dalam outing class tersebut juga mengumpulkan uang dengan cara menabung, bahkan sebelum rombongan berangkat juga dilakukan poling dan Mou, persiapannya memang sudah dilakukan setahun tahun lalu,” tambahnya.

Agam mengatakan, pihaknya bersedia untuk bertanggung jawab atas keberangkatan ratusan siswanya tersebut ke Bromo dan Bali.

Selain itu, ia mengaku sudah memberikan klarifikasi dan keterangan kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat.

“Pada prinsipnya kita siap melalukan perbaikan, dipastikan akan mematuhi kebijakan yang diluarkan pemerintah kedepannya,” pungkasnya.

Setelah Dilantik Langsung Copot Kepala SMAN 6 Depok

Sebelumnya, Dedi Mulyadi langsung mencopot Kepala SMAN 6 Depok, Siti Faizah, setelah dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.

Menurut Dedi, alasan pencopotan Kepala SMAN 6 Depok karena sekolah tetap memberangkatkan siswa pergi study tour ke Jawa Timur (Jatim).

“Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi,” ujar Dedi, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

Dedi sempat melarang SMAN 6 Depok memberangkatkan siswanya study tour dengan tujuan Jawa Timur dan Bali. Alasan pelarangan itu ia mendengar keluhan wali murid yang keberatan dengan biaya study tour yang dinilai terlalu besar.

“Saya meminta kepada Kepala SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” kata Dedi, Sabtu, 15 Februari 2025, dikutip dari Kompas.com.

Mantan Bupati Purwakarta itu menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta.

Jika ditambah uang jajan, orang tua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.

Menurutnya, penerapan makna study tour bisa dilakukan di berbagai tempat di Depok, tanpa membebani finansial orang tua murid.

Meski dilarang Dedi Mulyadi, tapi pihak sekolah tetap memberangkatkan 347 siswanya dalam rangka Kunjungan Objek Belajar (KOB) selama delapan hari hingga Senin, 24 Februari 2025.

Sementara Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan,  mengatakan, imbauan terkait study tour  disampaikan Dedi Mulyadi  melalui video Instagram yang viral pada Sabtu,  15 Februari 2025, atau dua hari sebelum para murid berangkat study tour.

Menyikapi imbauan itu, pada Minggu,  16 Februari 2025, pihak sekolah menggelar rapat darurat.

Dalam rapat tersebut, pihak sekolah mengklaim mendapat persetujuan dari para wali murid dan komite sekolah untuk tetap memberangkatkan siswa study tour.

“Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan,” ungkap Syahri.

Pihak sekolah mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait hal ini.

Kata Syahri, pihaknya bersurat mengenai klarifikasi kronologi persiapan KOB yang telah dirancang sejak akhir tahun lalu.

Adapun pemilihan Surabaya dan Malang sebagai destinasi study tour juga diklaim telah berlandaskan survei peminatan siswa.

“Kami tahu persis nih minat anak-anak melanjutkan studi ke mana, rata-rata larinya ke sana (Jawa Timur) gitu,” tutur Syahri.

Sebagai informasi, Siti Faizah menjabat sebagai Kepala SMAN 6 Depok sejak pertengahan tahun 2022.  Sebelumnya, Siti Faizah sempat menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Depok dan SMAN 10 Depok.

Siti Faizah juga kerap muncul di sejumlah kegiatan.  Misalnya, saat Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Tahun Ajaran 2024/2025 dan HEXA Campus Exhibition & Job Fair 2024. (des/berbagai sumber)***