Kemendikbud dan Kemenag Kompak Soal Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

01515168393unnamed
(Ilustrasi: Bernas.id)

ZONALITERASI.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama memiliki kebijakan sama terkait pendidikan anak berkebutuhan khusus. Kedua kementerian ini memastikan semua anak berkebutuhan khusus harus tetap memperoleh pendidikan, baik di masa pandemi Covid-19 maupun keadaan normal.

“Kita harus menjaga proses belajar dan mengajar anak berkebutuhan khusus tetap jalan di pandemi Covid-19,” kata Sekjen Kemendikbud Ainun Na’im dalam acara webinar dengan tema “Praktik Inspiratif dan Dukungan Kebijakan untuk Mendorong Pembelajaran Inklusif, khususnya di Masa Pandemi Covid-19”, Selasa (8/12/2020).

Lanjut Ainun, Indonesia memiliki daerah yang luas dan beragam, maka dari itu harus ada inovasi yang beragam. Dengan tujuan, semua anak berkebutuhan khusus bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anak yang normal.

“Anak berkebutuhan khusus maupun anak Indonesia di wilayah negara lain, harus memperoleh fasilitas yang sama di dunia pendidikan, seperti yang diperoleh anak pada umumnya di negeri ini. Meski pengajarannya dengan pendidikan khusus,” katanya.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemenag, M. Zain, menuturkan, anak berkebutuhan khusus atau kaum disabilitas harus dihormati, sehingga mereka harus mempunyai kesempatan yang sama di bidang pendidikan.

Ia mencontohkan, institusi pendidikan di Mesir memberi peluang besar bagi anak berkebutuhan khusus dan kaum disabilitas. Di negeri Mesir sudah menggratiskan semua strata pendidikan.

“Pendidikan di Mesir itu seperti udara, siapa saja berhak menikmati udara, dan karena menikmati udara itu gratis tanpa biaya,” katanya.

Dipaparkannya, ada guru-guru madrasah di beberapa daerah di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor, Semarang, dan Yogyakarta, yang sudah memberikan keistimewaan kepada anak berkebutuhan khusus.

“Bisa saja, mereka tak pandai dengan ilmu matematika dan pelajaran lainnya, tapi mereka bisa memiliki kemampuan wayang. Jadi, jangan pandang mereka sebelah mata,” cetusnya.

“Saya pikir Indonesia juga punya orang luar biasa, yakni Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), yang mempunyai kekurangan penglihatan, tapi jadi orang besar di Indonesia,” tegas Zain. (haf)***