ZONALITERASI.ID – Sosialisasi dampak dan identifikasi air yang tercemar digelar di Desa Kersamaju, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (24/10/2020).
Pada kegiatan yang diikuti warga Karang Taruna Harapan Jaya RT 02/RW 01, Desa Kersamaju itu, juga diselenggarakan pelatihan pembuatan handsanitizer dan sabun cair.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB (diwakili Dr. Muhammad Yudhistira Azis), Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Informatika (FSI) UNJANI, Himpunan Kimia Indonesia (HKI) cabang Jawa Barat-Banten, serta HMK Amisca ITB.
Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Yudhistira Azis, mengatakan, empat kegiatan utama diberikan secara paralel.
Pertama, penyuluhan, sosialisasi, dan pelatihan kepada warga Karang Taruna,
Kedua, pembuatan handsanitizer dan sabun cair aromaterapi,
Ketiga, pengenalan percobaan Kimia sederhana kepada anak-anak sekolah,
Keempat, instalasi depot air layak minum untuk masyarakat.
“Kegiatan ini melibatkan 20 orang masyarakat Karang Taruna Harapan Jaya RT 02 RW 01 dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Selain Karang Taruna, puluhan anak-anak sekolah juga diberikan pengenalan percobaan Kimia sederhana yang bisa mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan balon gas hidrogen, pencampuran logam besi dengan asam yang menghasilkan gas hidrogen, dan lain sebagainya,” kata Azis, Senin (26/10/2020).
Ia menuturkan, antusiasme warga sangat besar dalam mengikuti kegiatan ini.
Dari kegiatan ini, lanjutnya, warga Karang Taruna dan siswa mendapatkan berbagai wawasan baru.
“Informasi yang diberikan dirancang agar mudah dipahami oleh masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Diharapkan hal ini dapat diterapkan di lingkungan desa guna menunjang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan protokol kesehatan selama pandemi,” terangnya.
“Kegiatan ini merupakan inisiasi awal dari berbagai elemen akademisi dan mahasiswa dalam membuat desa binaan bersama. Semoga akan banyak universitas dan instansi lain yang dapat bergabung menjadikan desa ini sebagai desa binaan bersama dan percontohan untuk desa lainnya” pungkas Azis.
Kepala Desa Kersamaju, Enuh Nuhdin, SIP., mengungkapkan, kegiatan ini pertama kali diselenggarakan di kawasan itu.
Menurutnya, edukasi seputar ilmu Kimia sederhana, sangat menambah wawasan warga.
“Diharapkan, ke depan, kegiatan yang sejenis atau yang berbeda dengan skala lebih besar untuk seluruh masyarakat dapat diberikan setelah pandemi berakhir,” tuturnya.
Diketahui, Desa Kersamaju, Cigalontang, merupakan salah satu desa yang dilewati oleh hilir sungai Ciwulan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai Ciwulan, contohnya di RT 02/RW 01 Desa Kersamaju, memanfaatkan air sungai sebagai sumber air, sekaligus sebagai tempat pembuangan sampah.
Sumber air lainnya berasal dari air irigasi dan sumur bor yang kedalamannya kurang dari 5 meter. Namun dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, kandungan air tersebut masih bersifat asam (pH < 7) karena berasal dari area persawahan, sementara kualitas air yang baik berkisar pada pH netral 6,5-7,5. Sehingga masyarakat desa Kersamaju perlu diedukasi mengenai pemilihan sumber air layak minum. (des)***