ZONALITERASI.ID – Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program Computational Thinking (CT) untuk siswa madrasah.
Lewat program itu, siswa madrasah dibekali bagaimana cara memformulasikan persoalan dan solusinya secara efektif, efisien, dan optimum. Sehingga solusi tersebut bisa efektif dilakukan oleh sebuah agen pemroses informasi, seperti komputer, robot, dan manusia.
“Saya harap penerapan CT pada madrasah di Indonesia dapat cepat dilakukan. Siswa madrasah juga diharapkan dapat segera berpartisipasi dalam kompetisi CT,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani, dilansir laman Kemenag, Sabtu (19/9/9/2020).
Dia mengatakan, nantinya, bagi madrasah yang sudah mempraktikkan CT, maka bisa ditingkatkan ke level dan programing. Demi menyukseskan program CT ini, Kemenag bakal menggandeng Bebras Indonesia.
Pembekalan CT, lanjutnya, dilakukan bertahap Lewat Bebras Indonesia.
“Nantinya siswa madrasah akan diberi pembekalan ilmu CT. Pembekalan CT akan dilakukan secara bertahap, dengan piloting madrasah di daerah Salatiga dan sekitarnya. Sebelumnya, dosen-dosen IAIN Salatiga pernah menerapkan tantangan Bebras CT di beberapa siswa madrasah di pesantren,” tegas dia.
Program kerja sama CT ditandatangani secara virtual oleh Muhammad Ali Ramdhani bersama Ketua Bebras Indonesia Inggriani Liem. Disaksikan juga oleh Sekretaris Bebras Indonesia Adi Mulyanto serta Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar.
Selain penandatanganan tersebut, ada juga penandatanganan MoU antara Muhammad Ali Ramdhani dengan Rektor IAIN Salatiga Zakiyudin. (des)***