ZONALITERASI.ID – Masa kuliah normal mahasiswa jenjang S1 (Sarjana) dapat ditempuh selama 4 tahun atau 8 semester. Namun, mahasiswa juga bisa mempercepat masa kuliah sehingga dapat lulus kuliah 3,5 tahun.
Tentunya, agar lulus kuliah tepat waktu atau lebih cepat lagi darinya menjadi harapan banyak mahasiswa sejak pertama masuk kuliah. Untuk dapat mewujudkannya, ada beberapa hal yang perlu dipahami mahasiswa sejak awal, mulai dari panduan perkuliahan hingga kegiatan yang dijalani selama studi.
Berikut tips yang bisa dilakukan mahasiswa agar bisa lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun:
1) Baca dan Pahami Aturan Kuliah
Pemahaman terhadap aturan kuliah merupakan bagian terpenting untuk bisa mewujudkan target lulus kuliah 3,5 tahun. Saat memasuki masa orientasi mahasiswa baru, pihak kampus umumnya akan membagikan buku panduan kuliah yang mencakup tentang aturan perkuliahan termasuk mata kuliah yang bisa diambil setiap semester.
2) Buat Target IPK Tiap Semester
IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif merupakan nilai kumulatif yang diperoleh mahasiswa dalam satu semester. Sistem pendidikan di Indonesia menetapkan IPK dengan skala maksimal 4.0. Nah, nilai IPK ini juga tidak kalah penting karena IPK yang diperoleh akan menentukan jumlah beban satuan kredit semester (SKS) yang dapat diambil pada semester berikutnya.
Besarnya IPK tersebut berbanding lurus dengan mata kuliah yang diambil. Artinya, semakin besar nilai IPK, semakin banyak juga mata kuliah yang bisa diambil. Umumnya, setiap semester mahasiswa diizinkan untuk mengambil maksimal 24 SKS. Pastikan IPK detikers dalam posisi aman, yakni di atas 3.0.
3) Susun Rencana Studi
Hal penting lainnya yang dapat dilakukan agar bisa kuliah 3,5 tahun adalah menyusun rencana studi (study plan). Rencana studi inilah yang akan menentukan langkah mahasiswa selama menempuh pendidikan S1.
Tips penyusunannya, bisa membaginya ke dalam tiap semester. Tulis mata kuliah yang akan diambil dalam setiap semester, mulai dari semester 1 sampai 8. Tambahkan pula, kegiatan pengembangan hard skill maupun soft skill yang akan diikuti selama perkuliahan. Contohnya adalah organisasi, proyek penelitian bersama dosen, kegiatan kompetisi, dan lain sebagainya.
Setelah itu, rencana studi tersebut juga bisa dikonsultasikan bersama dosen wali mahasiswa atau yang disebut dengan pembimbing akademik (PA).
4) Rutin Diskusi dengan Dosen
Anda juga bisa mengajak dosen untuk berdiskusi seputar kegiatan perkuliahan, seperti materi kuliah, kegiatan kemahasiswaan, kendala saat berkuliah, termasuk rencana studi yang sudah disusun di awal tadi. Dosen pasti akan memberikan masukan untuk memperlancar proses studimu.
5) Hindari Mengulang Mata Kuliah
Mengulang mata kuliah dapat menjadi penghambat mahasiswa untuk bisa lulus dalam waktu 3,5 tahun. Maka dari itu, hindari untuk mengulang mata kuliah. Pastikandetikers benar-benar mempelajari setiap materi yang ada termasuk saat ujian harian maupun semesteran.
6) Pastikan Tidak Ada Mata Kuliah Wajib yang Belum Tercapai
Secara umum, mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa terdiri dari mata kuliah wajib dan pilihan. Daftar mata kuliah ini terdapat pada buku panduan kuliah yang diberikan saat masa orientasi mahasiswa baru. Biasanya pihak kampus juga mencantumkannya dalam laman kampusnya.
Tips yang dapat dilakukan adalah data semua mata kuliah wajib yang ada. Setelah itu, buat daftar mata kuliah pilihan yang akan kamu ambil. Pastikan tidak ada mata kuliah wajib yang belum tercapai.
7) Ambil Mata Kuliah Semester Atas
Batas maksimal SKS yang diizinkan setiap semester umumnya sebesar 24 SKS. Sementara beban studi yang harus diselesaikan untuk jenjang S1 umumnya sebanyak 144 SKS. Mata kuliah tersebut juga dibagi ke dalam beberapa semester.
Di sejumlah perguruan tinggi, mahasiswa biasanya diperbolehkan untuk mengambil mata kuliah di semester atasnya. Namun, perlu dipahami lebih lanjut adakah mata kuliah yang disyaratkan untuk diambil terlebih dahulu sebelum mengambil mata kuliah semester atas.
8) Kembangkan Soft Skill
Target lulus kuliah 3,5 tahun tidak akan terhambat dengan keikutsertaan mahasiswa dalam berbagai organisasi dan seminar untuk mengembangkan soft skill. Walaupun ingin lulus dalam waktu yang cepat, tetaplah aktif di organisasi dan kegiatan seminar untuk memperluas jejaring dan mengoptimalkan kemampuan non akademis yang tentunya akan berguna setelah lulus kuliah nantinya.
9) Manajemen Waktu dengan Baik
Sejumlah penelitian telah mengidentifikasi dampak positif dari manajemen waktu. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal SAGE, keterampilan manajemen waktu telah terbukti memiliki dampak positif pada pembelajaran mahasiswa dan hasil yang dicapainya.
Untuk diketahui, akan ada banyak kegiatan yang dijalani mahasiswa selama kuliah. Pada 3-4 semester awal mahasiswa akan banyak belajar tentang teori di kelas. Sedangkan 4 semester berikutnya mahasiswa akan diterjunkan untuk melakukan pengabdian, kerja praktik, hingga penelitian.
Hal tersebut tentunya membutuhkan manajemen waktu yang baik. Untuk itu, mahasiswa bisa mencoba untuk membagi waktu untuk setiap kegiatan berdasarkan skala prioritas pada waktu itu.
10) Pilih Topik Skripsi yang Anda Kuasai
Pada semester akhir, mahasiswa akan dihadapkan dengan tugas akhir kuliah atau skripsi. Pada banyak kasus, masa skripsi menjadi masa yang rawan dalam studi. Pasalnya, mahasiswa bisa menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan skripsi. Di sisi lain, Anda harus mengejar target lulus 3,5 tahun. Nah, bagaimana cara mengatasinya?
Dalam hal ini, Anda dapat memilih topik skripsi yang sudah kamu kuasai. Dengan menguasai teori, proses pengerjaan skripsi akan lebih mudah dan cepat selesai. ***
Sumber: DetikEdu