ZONALITERASI.ID – Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diwisuda di Universitas Airlangga (Unair), Minggu, 22 Desember 2024.
Pada wisuda yang berlangsung di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) kampus C, Surabaya itu, AHY disematkan sebagai wisudawan terbaik pada wisuda ke-245 Unair bulan Desember dan meraih IPK 3,94 program doktoral pengembangan sumber daya manusia (PSDM).
Sang istri, Annisa Larasati Pohan dan anaknya Almira Tunggadewi Yudhoyono terlihat mendampingi AHY saat wisuda.
Beberapa menteri hingga tokoh politik di Jawa Timur juga hadir saat prosesi wisuda AHY. Mereka di antaranya Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Bapak Ossy Dermawan. Kemudian, hadir pula Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
“Saya mendapatkan kehormatan sebagai wisudawan terbaik untuk program doktor, di mana saya mengambil pengembangan sumber daya manusia human capital,” kata AHY, di sela wisuda, dilansir dari detikJatim, Selasa, 24 Desember 2024.
Putra pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, ia mewakili 900 lebih wisudawan dan di depan civitas akademika Unair, ingin memberikan kontribusi segala ilmu pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama pendidikan di kampus.
“Ini di profesi masing-masing di pengabdian masing-masing, termasuk saya yang saat ini mengemban amanah sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Sekali lagi saya bersyukur dan tentunya berharap semua terus membangun bangsa,” ujarnya.
AHY juga sempat menyampaikan kepada seluruh wisudawan, civitas akademika, dan seluruh tamu, bahwa kini hidup dalam perkampungan global. Apa yang terjadi di belahan penjuru lain akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap Indonesia.
Indonesia sendiri, lanjut AHY, merupakan negara yang begitu kaya dengan sumber daya alam. Oleh karena itu semestinya semua orang bersyukur, karena Indonesia senantiasa diberkahi Tuhan dengan keberagaman yang tanah air miliki.
“Di tengah-tengah percaturan global, di tengah-tengah dinamika kawasan Indo-Pasifik Indonesia bukan hanya harus tetap eksis, tapi juga harus semakin unggul dan berdaya saing tinggi. Karena 2045 hanya tinggal 20 tahun lagi generasi muda hari ini tentu menjadi tulang punggung dan menjadi motor yang harus dipersiapkan dengan baik,” terangnya.
AHY menjelaskan, salah satu keputusan terbaik yang pernah ia ambil adalah menjadi mahasiswa di Unair. Ia telah menjalani transformasi dari seorang perwira TNI mengabdi 16 tahun di militer, kemudian masuk ke sebuah ruang baru, ruang pengabdian baru di politik.
Namun, ia merasa tak cukup, maka kembali mencari ilmu dan mengambil keputusan melanjutkan studi S3 di Unair. Diharapkan gelar barunya di bidang pendidikan ini bisa menjadi bekal dan amanah saat menjadi Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
“Membantu Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swa sembada pangan, swa sembada energi, hilirisasi, digitalisasi, dan yang paling penting adalah mengorkestrasi kementerian-kementerian secara khusus untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesejahteraan,” ucapnya.
Sementara Rektor Unair, Prof. M. Nasih, mengatakan, pintar akademik tanpa adanya bekal moralitas hanyalah bernilai nol. Jika tidak dibekali hati jernih dan moralitas, justru hanya akan merugikan negeri ini.
“Maka harus dibekali sifat-sifat yang mulia, seperti halnya akronim dari HEBAT (Humble, Excellent, Brave, Agile, dan Transcendent). Ingatlah selalu value humble atau kerendahan, karena dengan itu akan membuat Anda merasa kurang dan ingin terus belajar. Ingatlah bahwa Anda harus cepat, karena siapa cepat dia dapat. Begitu ada peluang untuk masuk, masuklah. Begitu ada tantangan, anda bisa lebih siap menghadapinya,” ungkap Prof. M. Nasih. ***