HIDUP minimalis adalah gaya hidup sederhana, baik dalam hal materi, aktivitas, maupun pikiran. Prinsip utama dari hidup minimalis adalah memiliki barang yang benar-benar dibutuhkan dan bermakna, serta mengurangi hal-hal yang bersifat konsumtif dan berlebihan. Makna dari hidup minimalis adalah mencapai kebahagiaan dan ketenangan batin melalui penyederhanaan hidup. Fokus utama terletak pada kualitas daripada kuantitas, sehingga hidup menjadi lebih ringan, teratur, dan penuh makna.
Dalam kehidupan sehari-hari antara lain memiliki barang secukupnya sesuai kebutuhan, baik pakaian, perabot rumah, atau kendaraan. Mengurangi belanja impulsif dan lebih memilih barang berkualitas yang tahan lama. Menyederhanakan dekorasi rumah agar terasa lapang dan nyaman. Menyisihkan barang-barang yang tidak terpakai dan memberikannya kepada yang membutuhkan. Fokus pada hubungan sosial, kesehatan, dan pengembangan diri daripada mengejar harta. Pendekatan ini juga melatih kesadaran untuk tidak tergoda oleh tren atau keinginan semata, melainkan berfokus pada hal-hal yang benar-benar esensial bagi kesejahteraan diri sendiri.
Di sisi lain, slow living adalah pendekatan hidup yang menekankan pada kualitas waktu, ketenangan, dan kesadaran penuh dalam menjalani aktivitas. Konsep ini mendorong untuk memperlambat ritme hidup, menikmati proses, dan tidak terburu-buru dalam mengejar hasil. Makna dari slow living adalah menjalani hidup dengan penuh perhatian, menghargai momen saat ini, dan menyeimbangkan antara aktivitas fisik, mental, dan spiritual.
Slow living dalam kehidupan sehari-hari dimulai dengan kebiasaan sederhana seperti memulai hari dengan perenungan atau kontemplasi. Menikmati makanan dengan perlahan dan penuh kesadaran. Menghabiskan waktu di alam, seperti berkebun atau berjalan kaki di pagi hari. Membatasi penggunaan teknologi agar lebih fokus pada interaksi sosial. Melakukan aktivitas sepenuh hati, seperti menulis, membaca, atau bertani tanpa terburu-buru. Selain itu, slow living juga mendorong untuk membatasi diri dalam bacaan, tontonan, bahkan dalam pergaulan sosial. Tidak semua informasi perlu dikonsumsi, dan tidak semua ajakan atau undangan harus diikuti. Memilih dengan sadar apa yang sesuai dengan hasrat menjaga ketenangan batin dan memperkuat kualitas hidup.
Penyederhanaan pikiran menjadi aspek penting dalam slow living. Pikiran yang dipenuhi kekhawatiran, penyesalan masa lalu, atau ambisi berlebih hanya akan menambah beban psikologis. Penyederhanaan pikiran artinya menerima keadaan dengan lapang dada, melepaskan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, dan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang positif dan bermanfaat. Praktik seperti dzikir atau menulis dapat membantu menata pikiran, mengurangi kecemasan, dan memperkuat rasa syukur. Dengan pikiran yang sederhana dan jernih, hidup akan terasa lebih damai dan penuh makna.
Bagi pensiunan, hidup minimalis dan slow living sangat sesuai untuk mencapai ketenangan, keseimbangan, dan kebahagiaan di masa tua. Setelah puluhan tahun bekerja, pensiunan memiliki kesempatan untuk mengevaluasi kembali apa yang benar-benar penting dalam hidup. Hidup minimalis membantu pensiunan untuk menata rumah dan barang-barang agar lebih praktis, ringan, dan mudah dirawat. Sementara slow living memungkinkan pensiunan menikmati waktu luang, mendalami hobi, dan memperkuat hubungan sosial maupun spiritual. Dengan menerapkan kedua konsep ini, pensiunan dapat menjalani hari-hari dengan lebih tenang, sehat, dan bermakna tanpa tekanan mengejar materi atau aktivitas yang berlebihan.
Proses penyederhanaan ini bukan hanya sebatas fisik, tetapi juga merambah pada aspek psikologis dan emosional. Melepaskan keterikatan pada benda, ambisi, atau relasi yang tidak bermakna akan membebaskan pikiran dari beban yang tidak perlu. Membatasi diri dari kebisingan informasi, media sosial berlebihan, dan pergaulan yang tidak bermakna akan menjaga kejernihan pikiran dan memperkuat kehidupan batin di masa tua. Dengan demikian, pensiunan dapat menemukan kebahagiaan dalam kesunyian, menikmati setiap momen dengan penuh kesadaran, dan menjadikan hidup sederhana sebagai jalan menuju ketenangan batin.
Kesunyian dan kesederhanaan itu memang indah. ***
Suheryana Bae, pernah bekerja sebagai PNS di Timor Timur (Timor Leste), Pemkab Ciamis, dan Pemkab Pangandaran. Kini menikmati masa purnabakti di Ciamis, Jawa Barat.