Implementasi Kurikulum Merdeka, Pergunu: Butuh Waktu dan Tak Mudah

534294c0c377a8945c1fbb10499ff5bf1e5a094f
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menilai, pengimplementasian kurikulum merdeka membutuhkan waktu dan proses yang tak mudah, (Foto: Kemendikbudristek).

ZONALITERASI.ID – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menilai, pengimplementasian kurikulum merdeka membutuhkan waktu dan proses yang tak mudah.

Ketua Pokja IKM Pergunu, H.M. Faojin, mengungkapkan, kondisi di lapangan menunjukkan, belum semua insan pendidikan mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh informasi seputar kurikulum merdeka.

“Pengetahuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka juga belum merata,” ujar Faojin, dikutip dari Antara, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Selanjutnya Faojin mengatakan, kendati begitu, kurikulum merdeka relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini.

Dia menuturkan, kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada para guru dalam memberikan layanan kepada anak didik sesuai dengan ciri khas peserta didik yang disesuaikan dengan sumber daya lingkungan sekolah/madrasah.

“Dalam kurikulum merdeka para guru tidak sebatas menyelesaikan kurikulum namun berekspresi secara elegan dalam mengembangkan kompetensi siswa,” imbuhnya.

Sejalan dengan Program Pergunu

Menurut Faojin, program strategis nasional bidang pendidikan, terutama dalam pengembangan kurikulum merdeka, sebagai program yang baik dan sejalan dengan program kerja Pergunu.

Disebutkannya, dalam bidang peningkatan kompetensi guru, Pergunu secara mandiri menjadi penggerak kurikulum merdeka yang dicetuskan oleh pemerintah.

Di tingkat nasional Pergunu telah melaksanakan setidaknya delapan seri workshop implementasi kurikulum merdeka dengan beragam tematik. Sementara di tingkatan daerah, Pergunu telah melaksanakan workshop implementasi kurikulum merdeka.

“Pergunu secara stimulan menjawab kebutuhan guru dalam mengejawantahkan kurikulum merdeka di setiap pembelajaran,” ucap Faojin.

Berkembang Sesuai Potensi Masing-masing

Sementara Pelaksana tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, menjelaskan, kurikulum merdeka dirancang dan disusun agar bisa diterapkan dalam kondisi seminim apapun. Fokus dari kurikulum ini yaitu melihat pelayanan setiap peserta didik, sehingga mereka tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dan potensi masing-masing.

“Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak membuat produk gagal. Setiap manusia punya keistimewaan, sedangkan kurikulum merdeka ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrahnya,” ujarnya.

“Melalui penerapan Kurikulum Merdeka, lanjutnya, diharapkan tidak ada siswa yang berhenti sekolah gara-gara dilabeli anak bodoh atau memiliki nilai akademik yang rendah,” tambah Zulkifli.

Kata dia, perbedaan dengan kurikulum sebelumnya, materi dalam kurikum merdeka dikurangi agar guru memiliki waktu yang lebih luas dalam menyampaikan pembelajaran yang bermakna. Sedangkan administrasi juga disederhanakan, supaya guru tidak membuang banyak energi hanya untuk mengurusi administrasi. (haf)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *