Kemenag-Google, Luncurkan Transformasi Digital Pendidikan Madrasah

514146
Kemenag menggandeng raksasa perusahaan digital, Google dalam program transformasi digital pendidikan Madrasah, (Foto: Humas Kemenag).

ZONALITERASI.ID – Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng raksasa perusahaan digital, Google dalam program transformasi digital pendidikan Madrasah.

Kerja sama ini juga untuk meningkatkan dan memeratakan kualitas pendidikan Madrasah di era Revolusi Industri 4.0, dan menyongsong fase bonus demografi Indonesia (2030-2045).

Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan, sinergi Kemenag dan Google ini dalam rangka mendukung terwujudnya “Madrasah Hebat Bermartabat”. Lewat slogan yang dicanangkan sejak Februari 2018 itu, diharapkan, Pendidikan Madrasah bisa lebih berkontribusi dalam mengantar Indonesia mencapai peringkat 5 kekuatan ekonomi dunia menuju masyarakat sejahtera (Well-Being).

“Kami menggandeng Google untuk membangun Pendidikan Madrasah Kelas Dunia melalui transformasi digital, di mana ‘Cyber Pedagogy’ diintegrasikan dengan ‘Cyber Technology’ untuk mewujudkan ‘Cyber Education’ atau ‘Pendidikan 4.0’,” kata Ramdhani, dalam rilis dari Kemenag, Selasa (22/9/2020).

Dikatakannya, program ini dilakukan dengan menerapkan tiga model pembelajaran. Pertama, flipped classroom, untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Kedua, blended learning, untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi.

Dan ketiga, project based learning, untuk membiasakan peserta didik berpikir dan bekerja kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.

“Sinergi ini dilakukan dalam semangat dan komitmen memajukan ekosistem pendidikan di lingkungan Kemenaag. Tidak ada investasi biaya yang harus dikeluarkan Kemenag terkait program ini,” tegasnya.

Sementara Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Danny Ardianto, mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu implementasi G Suite terbesar secara global.

Guru-guru di madrasah, lanjutnya, termasuk pengguna G Suite for Education yang paling kreatif dan antusias. Energi para guru ini dalam proses transisi ke pembelajaran jarak jauh sangat penting bagi pendidikan jutaan siswa di seluruh Indonesia.

“Kami sangat senang dapat menghadirkan G Suite ke lebih banyak sekolah dan wilayah di Indonesia. Kami berharap kemitraan ini akan membantu sebanyak mungkin siswa Indonesia untuk terus dapat belajar selama masa sulit ini,“ terangnya.

Flatform Teknologi

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar, menambahkan, Google dalam kerja sama ini menyediakan platform teknologi dalam bentuk identitas digital dan aplikasi. Identitas digital berupa akun yang akan diberikan kepada setiap peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

“Kementerian Agama membina 8,4 juta peserta didik, lebih 709 ribu pendidik, dan 124 ribu tenaga kependidikan. Akun ini terdaftar dalam domain@madrasah.kemenag.go.id. Sampai hari ini sudah lebih 50% akun digital yang telah diaktivasi,” jelas Umar.

“Domain ini dikelola secara mandiri oleh Kementerian Agama sebagai layanan yang dilaksanakan sesuai struktur organisasi dan SOP pendidikan Madrasah di bawah binaan Kementerian Agama,” lanjutnya.

Menurut Umar, dengan aktifnya akun digital tersebut, maka aplikasi teknologi untuk pendidikan dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga Madrasah. Aplikasi tersebut antara lain: Kalender, Catatan Ringkasan, Penyimpanan Data, Web Personal, dan lainnya.

Fasilitas lainnya adalah “Drive”, layanan penyimpanan data dengan kapasitas tidak terbatas. Ada juga Google site yang merupakan fasilitas website personal dan dapat dimanfaatkan dengan mudah dan cepat untuk mengkomunikasikan hasil pembelajaran dan kreativitasnya.

“Tersedia juga fasilitas komunikasi (chatting dan video conference) yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran layaknya tatap muka. Guru dapat mengajar sampai 100 kelas secara bersamaan; seluruh proses komunikasi terekam dan dapat dilacak,” terangnya.

Ditambahkannya, dalam platform ini, Google juga melengkapi teknologi untuk proses pembelajaran dengan Kelas Maya dan Aplikasi Produktivitas. Kelas Maya (Google Classroom) adalah layanan ruang kelas untuk pembelajaran asinkron dengan panduan bagi pendidik dan peserta didik dalam melakukan tahapan proses pembelajaran.

Google Classroom juga memiliki fasilitas kolaborasi dan tautan yang dapat digunakan membangun materi ajar dan proses pembelajaran pada beberapa kelas secara bersamaan; mengerjakan proyek secara kelompok; menjadi ruang diskusi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Fasilitas lainnya berupa alat produktivitas, yaitu aplikasi memproduksi konten baik berupa tulisan, tabel maupun presentasi. Contoh sederhana dari pemanfaatan aplikasi-aplikasi tersebut, peserta didik dapat mengerjakan secara bersama sama dalam satu file (kolaborasi).

“Dengan mengintegrasikan proses dan berbagi sumber daya serta pemanfaatan teknologi melalui strategi transformasi digital yang tepat, Kemenag yakin sinergi ini merupakan jalan cepat dalam membangun SDM dengan empat keunggulan keterampilan abad 21, yaitu kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis dan kreatif,” kata Umar. (haf)***