Melukis Imaji melalui Pojok Literasi Kelas

aceh
Pojok Literasi Kelas di SMAN 1 Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, (Foto: Elisya Sovia).

Oleh Elisya Sovia, S.Pd.,Gr

BERJALAN mengitari ruang kelas di SMAN 1 Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, kita akan menemukan sudut ruang yang nyaman bagi peserta didik untuk berkumpul dan bersenda gurau di waktu senggang sembari menambah wawasan melalui keberadaan Pojok Literasi Kelas.

Keberadaan Pojok Literasi ini tidak terlepas dari program Kepala SMA N 1 Pasie Raja, Bapak Mistaruddin, S.Ag. serta Tim GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang diketuai oleh Elisya Sovia, S,Pd.,Gr, dalam mewujudkan ruang kelas yang nyaman dan peserta didik yang “CERDAS”, Creatif, Educatif, Religius, Disiplin, Amanah, dan Santun, sesuai dengan motto SMA ini.

Pembuatan Pojok Literasi ini dilakukan oleh Wali Kelas dan peserta didik dengan tema yang mereka sepakati bersama. Hal yang menarik di dalam pembuatan pojok literasi adalah antusias peserta didik dalam mewujudkan tema impian serta kerjasama dan kekeluargaan yang tercipta dalam pengerjaannya yang sebelumnya sempat beberapa lama dilanda pandemi yang mengharuskan belajar secara Online/PJJ.

Begitu banyak tema dan desain yang dihadirkan dengan berbagai filosofi yang ditawarkan sebagai keunikan kelas masing-masing. Desain yang dihadirkan merupakan bentuk pemahaman peserta didik tentang Pojok Literasi dan jurusan masing-masing.

Berdasarkan kunjungan ke setiap kelas, peserta didik menyampaikan beberapa pernyataan menarik mengenai pemilihan tema kelas.

Di kelas XII.IPA-1 misalnya. Saat tim menanyakan tema yang mereka ambil yaitu luar angkasa/antariksa maka muncullah pernyataan bahwa Pojok Literasi mampu memberikan ilmu dan wawasan sehingga dengan demikian kita bisa menggapai tujuan.

Selanjutnya, kelas X.IPS-2 menghadirkan desain pintu/gerbang yang melambangkan bahwa Pojok Literasi yang memuat berbagai buku adalah gerbang untuk mencapai ilmu dan wawasan yang luas.

Sementara kelas XII.IPS-2 membuat lukisan Pohon dengan Filosofi “AlAM“ (Asyik, Loyalitas, Aktif, dan Mahir). Sebuah pengharapan untuk terwujudnya kelas yang nyaman, aktif dan gembira di saat belajar.

Saat mengunjungi Pojok Literasi Kelas SMA N 1 Pasie Raja, Pengawas Pembina, Bapak Drs. Merah Alaidinsyah sangat mengapresiasi keberadaan Pojok Literasi tersebut.

”Dari sesuatu yang tidak ada, menjadi ada. Itu sungguh hal yang luar biasa,” katanya.

Hal ini bukan tanpa sebab karena sebelumnya sekolah ini tidak pernah memiliki Pojok Literasi Kelas. Selain karena PJJ, juga belum adanya kebijakan kepala sekolah sebelumnya tentang pembuatan Pojok Literasi ini.

Melalui kerjasama yang baik, Pojok Literasi Kelas bisa diwujudkan dalam jangka waktu 2 minggu.

Selain itu, saat tanya jawab yang dilakukan dengan peserta didik, Bapak Merah Alaidinsyah berpesan untuk bisa menggunakan pojok ini semestinya.

“Kelengkapan buku tamu, buku pinjaman, dan membuat peraturan khusus. Sehingga, keberadaan pojok tersebut bisa berlangsung lama dan tidak ada penyalahgunaan seperti tempat tidur siang,” ujarnya.

Perlombaan

Di samping itu, untuk meningkatkan semangat membaca, kreativitas dan inovatif serta kemandirian peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakatnya melalui literasi serta keberlangsungan keberadaan Pojok Literasi Kelas, Kepala SMA N 1 Pasie Raja, Bapak Mistaruddin, berinisiatif melakukan perlomban Pojok Literasi Kelas yang dilakukan penilaiannya sebulan sekali dengan pemberian Piala Bergilir.

Beliau berharap dengan adanya perlombaan ini bisa menjadi momentum bagi peserta didik untuk menjadikan sekolah terutama ruang kelas sebagai rumah kedua. Dengan begitu, akan muncul rasa kepemilikan dan cinta yang tinggi terhadap sekolah dan terwujudnya rasa kepedulian antara guru dan peserta didik.

“Pojok literasi sebagai langkah awal terciptanya Gerakan Literasi Sekolah di SMA N 1 Pasie Raja. Nantinya akan dikembangkan dalam berbagai program peningkatan minat baca dan menulis yang sudah mulai dirintis oleh beberapa guru di sekolah. Salah satu agenda yang akan dilakukan adalah program ‘SASISAKA’ (Satu Siswa Satu Karya),” tuturnya.

Penilaian

Untuk penilaian program ‘SASISAKA’ dirancang oleh Wakabid. Kurikulum sebagai ketua pelaksana kegiatan perlombaan, Bapak Fardi, S.Pd.,Gr.

Adapun yang menjadi aspek penilaian dari Pojok Literasi Kelas adalah kenyamanan pembaca, konten (berupa buku bacaan yang disajukan serta kreativitas dalam penyusunan buku), pencahayaan serta dekorasi yang sesuai dengan tema.

Melalui Penilaian Pengawas, Kepala Sekolah, Wakabid Kesiswaan, Kepala Tata Usaha, dan Tim GLS, maka juara 1 Lomba Pojok Literasi diperoleh oleh kelas X. MIPA-1, XII.MIPA-1 dan XII.IPS-1.

Refleksi yang sangat menarik dan pengalaman yang berharga dengan keberadaan Pojok Literasi ini adalah mampu menghadirkan suasana baru dalam memandang keberadaaan peserta didik terkhusus berhubungan dengan minat dan bakat.

Begitu banyak muncul peserta didik dengan bakat yang sebelumnya tidak diketahui oleh gurunya karena peserta didik yang terkadang masih memiliki sifat yang pemalu dan merasa minder.

Hal ini bukan hanya menjadi pencapaian yang baik bagi kami SMA N 1 Pasie Raja dalam mewujudkan program literasi sekolah. Namun, ini PR bagi kita semua. Sebagai guru kita harus mampu dalam memetakan profil belajar peserta didik kita demi terwujudnya pembelajaran yang bermakna bagi seluruh peserta didik kita.

Besar harapan, Pojok Literasi Kelas ini mampu menjadi momentum bagi peserta didik kami lebih berkreasi di masa yang akan datang dengan lebih banyak karya mereka yang diletakkan disetiap rak-rak buku yang telah disediakan. ***

Elisya Sovia, S.Pd., Gr, Guru SMA N 1 Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan.