JURNAL  

Pengolahan Limbah Industri berbahan Kelapa Secara Mikrobial Untuk Pariwisata Pangandaran Berkelanjutan

pengolahan limbah kelapa pangandaran

Wanjat Kastolani1*, Darsiharjo2 Iwan Setiawan3

1,2,3Departemen Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia

*Correspondence: E-mail: wanjat_pci@upi.edu

A B S T R A C T S

Kabupaten Pangandaran adalah salah satu ikon daerah tujuan wisata di provinsi Jawa Barat. Selain potensi wisata, Kabupaten Pangandaran memiliki perkebunan kelapa terluas ketiga di provinsi Jawa Barat. Saat ini luas perkebunan kelapa di Pangandaran mencapai 33.400 hektare. Produk yang dapat dihasilkan dari kelapa antara lain minyak goreng, virgin coconut oil (VCO), bahan kosmetik, farmasi, asap cair, briket, dan nata de coco. Proses pengolahan kelapa tentunya menghasilkan limbah dan memerlukan cara untuk mengatasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu berusaha mendapatkan gambaran mengenai limbah industri berbahan kelapa, bagaimana pengolahan limbahnya dan bagaimana pengaruh mikroorganisme lokal untuk pengolahan sampah tersebut. Hasil penelitian menggambarkan bahwa industri pengolahan kelapa di Pangandaran sebagian besar merupakan industri kategori kecil (75%) industri kategori sedang (22%) dan industri kategori besar (3%). Untuk industri kategori sedang dan kecil pengolahan limbahnya dilakukan secara tradisional, dan untuk industri kategori besar diolah dengan instalasi pengolahan air limbah. Limbah Industri pengolahan kelapa tidak termasuk pada kategori B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Penggunaan mikroorganisme lokal (proses mikrobial) dalam mengolah limbah industri kelapa berfungsi sebagai koagulan, menjernihkan dan mengurangi bau yang menyengat.

Kata Kunci : Limbah industri, kelapa, mikroorganisme lokal.

[pdfjs-viewer url=”https://zonaliterasi.id/wp-content/uploads/jurnal/pengolahan-limbah-industri-berbahan-kelapa-pangandaran.pdf” viewer_width=100% viewer_height=700px fullscreen=true download=true print=true]