ZONALITERASI.ID – UIN Sunan Gunung Djati Bandung menginisiasi pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pangandaran. Ini menjadi komitmen bersama antara Kemenag, UIN, Pemerintah Pangandaran untuk mendirikan IAIN pada tahun 2022.
“Insyaallah akan didirikan IAIN Pangandaran. Tahun sekarang baru mempersiapkan perangkatnya, seperti mendapatkan hibah tanah 25 hektare di daerah Cikalong,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Nizar, M.Ag., saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja UIN Sunan Gunung Djati Bandung bertajuk “Inovasi Tata Kelola Lembaga di Tengah Pandemi, Menuju Kampus Unggul dan Kompetitif”, di Hotel Pantai Indah Pangandaran, Selasa (9/3/2021).
Prof. Nizar menjelaskan, pendirian IAIN Pangandaran ini dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang pendidikan.
“Jika dibandingkan dengan Jatim yang memiliki 2 Universitas Islam Negeri, yaitu UIN Surabaya, UIN Malang. Juga 2 IAIN yang sebentar lagi beralih status menjadi UIN Tulungagung, UIN Jember. Belum lagi IAIN, STAIN yang berbeda di pemerintah Kabupaten. Sementara Jabar baru memiliki 1 UIN Bandung, 1 IAIN Cirebon yang sebentar lagi berubah statusnya menjadi UIN. Padahal Jabar, memiliki jumlah umat Islam banyak, Kehadiran IAIN Pangandaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM bidang pendidikan,” katanya.
Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, sangat mengapresiasi Kementerian Agama, UIN Sunan Gunung Djati Bandung atas pendirian IAIN di Pangandaran dalam rangka peningkatan kompetensi aparatur dan SDM.
“Suatu kehormatan yang luar bisa bagi kami, sebagai Kabupaten yang baru berdiri belum genap sembilan tahun ini. Kehadiran Perguruan Tinggi diharapkan mempermudah dan memperbesar akses lulusan SMA atau SMK ke PT, melakukan pendampingan oleh PT dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi program-program pemerintahan, peningkatan kompetensi aparatur dan SDM,” jelasnya.
Jeje menuturkan, selama ini yang sudah berlangsung kerjasama antara Pemerintah Pangandaran dengan perguruan tinggi, mulai dari PSDKU Unpad Pangandaran, Program Mitigasi Bencana dan Pelestarian Lingkungan dan Pesisir Pantai (ITB), serta Implementasi Pendidikan Berbasis Pariwisata dan Kelautan untuk siswa Kabupaten Pangandaran (UPI).
“Kehadiran IAIN yang sudah disediakan tanah 25 hektare di daerah Cikalong diharapkan dapat meningkatkan kompetensi aparatur dan SDM bidang pendidikan, keagamaan, sehingga dapat melahirkan pendidikan karakter, wisata halal,” terangnya.
Menurutnya, kerjasama pemerintah dengan PT dipandang sangat penting. Itu sebagai daya ungkit untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan katalisator mempercepat pemenuhan Visi dan Misi Pemkab.
“Optimalisasi kerjasama akan terus dilakukan. Kerjasama pemerintah dengan PT menunjukkan bahwa keduanya menjadi mitra sejajar dalam penyusunan dan pencapaian RPJMD, meningkatkan layanan Pemerintah terhadap masyarakat,” ujar Jeje.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., menjelaskan, kehadiran IAIN Pangandaran ini sebagai Ikhtiar bersama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Jawa Barat karena perguruan tinggi Islam negeri baru memiliki 2.
“Mudah-mudahan dapat menjadikan marwah pendidikan Islam semakin meningkat, umatnya semakin terpelajar, cerdas, kehadirannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya umat Islam di wilayah Pangandaran,” tandasnya.
Saat meninjau rencana lokasi kampus IAIN Pangandaran di Desa Cikalong, hadir Sekretaris Jendela Kementerian Agama RI, Prof. Nizar, M.Ag.; Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. M. Ali Ramdhani, S.TP., M.T; Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Mahmud, M.Si.; Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag.; Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si.; Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Drs. Akhmad Lutfi, MM.; serta Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama, Drs. Khaerudin, MM. (des)***