Dinamit
Luka menganga tanpa ubar
Lahar mendidih tanpa letusan
Sedingin api
Sepanas es
Kantuk yang tak terpejam
Pikir yang terus beralur dan beralir
Meredam semua teriak
Menutup semua nalar
Aku dinamit tanpa ledakan
___________
Habis
Disisa kebahagiaan yang hampir habis Ku hisap bara tembakau dengan sadis
Merangkak menapaki jalan yang curam
Dengan belati yang menusuk kejam
Disisa nafas yang hampir habis
Kesunyian ku hadapi dalam senyum sinis
____________
Terkoyak
Ketika kau tak punya air mata lagi untuk kau tumpahkan, maka akan hanya ada tawa yang kan kau tampakkan…
Melati hiduplah lalu matilah sesuai kodratmu Jangan kau khawatirkan waktu yang memburu
Syukuri saja setiap pancaran matahari yang menghantammu
Nikmati saja setiap hentakan angin yang menghancurkan setiap kelopakmu
begitulah nafas yang dihembuskan dan terserap kembali…
***
Febbry, penyair, tinggal di Bandung.