Wagub Jabar Sebut Program Pemberdayaan Santri dan Pondok Pesantren, Ini Rinciannnya

santri 678x400 1
Ilustrasi, (Foto: Kabar6.com).

ZONALITERASI.ID – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar meluncurkan sejumlah program untuk memberdayakan para santri dan pondok pesantren. Program itu mulai dari Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz), One Pesantren One Product (OPOP), sampai Ajengan Masuk Sekolah (AMS).

“Program-program tersebut sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM tak hanya mengenai teknologi dan pendidikan, tapi juga keagamaan perlu ditingkatkan,” kata Uu saat menghadiri Pembukaan Youth Leader Forum 2020 dengan Tema “Santri Mengabdi Untuk Negeri” via konferensi video dari Kota Tasikmalaya, Kamis (24/12/2020).

“Pesantren di Jawa Barat semuanya ada sekitar 12.000 pesantren. Santrinya ada sekitar 4.8 juta santri. Ini sangat luar biasa,” tambahnya.

Panglima Santri Jabar itu mengingatkan generasi milenial untuk tidak melupakan pengabdian dan perjuangan jas hijau dalam kemerdekaan Republik Indonesia.

“Jas hijau artinya jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama. Karena ulama sangat berperan tentang lahirnya negara kita yang berdasarkan Pancasila,” ucapnya.

Lanjut Uu, santri saat ini tidak hanya mengisi kemerdekaan di pondok pesantren dan berdakwah, tetapi juga berperan membangun Indonesia di berbagai bidang. Mulai dari ekonomi, politik, sampai perdagangan.

Meski begitu, santri memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan ilmu-ilmu agama kepada masyarakat kendati berprofesi sebagai politisi, ekonom, dan lain sebagainya. Sebab, tugas pokok santri mengisi kemerdekaan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam pembangunan manusia.

“Dia menjadi politisi tetap mempunyai kewajiban untuk menyampaikan agama saat memiliki jabatan-jabatan tertentu. Dia pengusaha, kalau memang dasarnya pesantren tetap memiliki kewajiban-kewajiban tertentu untuk melaksanakan nilai-nilai Islam dalam berbangsa dan bernegara,” katanya. (haf)***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *