Keadilan Tuhan

96215979 3456695321012202 8743976368619913216 n
Suheryana Bae, (Foto: Dok. Pribadi).

Oleh Suheryana Bae

KONSEP agama adalah bahwa Tuhan Mahasempurna dan Mahaadil. Tapi terkadang kita merasa, Tuhan telah memperlakukan kita tidak adil.

Orang yang dholim dibiarkan melakukan kedholiman dan menikmati perlakuan dholimnya, sementara orang yang didholimi tidak berubah menjadi pribadi yang kuat.

Orang yang jujur ditindas, sementara penipu yang penuh kebohongan melangkah dengan pongahnya, menikmati hasil kebohongan.

Rupanya letak keadilan Tuhan adalah pada kesempatan dan kemampuan untuk mengubah Nasib.

Diberinya setiap manusia kesempatan untuk membina, menggembleng, untuk meningkatkan kualitas diri sehingga dapat melawan ketidakadilan. Kesempatan yang sangat luas dan tanpa batas, karena membina diri bisa dilakukan kapanpun dan di mana pun. Dalam kondisi sulit, maka kesulitas adalah kesempatan untuk mengatasi kesulitan, sehingga kemampuan meningkat. Dalam kondisi lapang, maka kelapangan adalah kesempatan untuk mempelajari banyak hal sehingga kita sendiri berada dalam kondisi yang selalu siap menghadapi keadaan.

Setiap orang memiliki kemampuan untuk membina diri. Maka yang terpenting adalah mengembangkan diri berpijak pada kemampuan yang ada. Kalau punya jeruk buatlah air jeruk, kata Dale Carniege. Yang merasa bodoh meningkatkan diri berpijak dari kebodohannya. Orang yang merasa pintar, mengembangkan diri berpijak dari kepintaranya. Orang yang merasa lemah, mengembangkan diri berpijak dari kelemahan agar menjadi kuat. Orang yang merasa kuat, berusaha mengembangkan diri berpijak pada kekuatannya sehingga kelemahan bisa tertutupi.

Keadilan Tuhan adalah konsep bahwa setiap perbuatan yang dilakukan seseorang akan diberi balasan sesuai dengan benar dan salahnya perbuatan tersebut. Hukum alamnya adalah, usaha akan dibalas dengan hasill. Tetapi hasil belum tentu selaras dengan usaha. Orang bisa saja berolah raga untuk menjadi atlet, tetapi Tuhan menciptakan hasilnya dalam bentuk kesehatan atau relasi yang terbangun. Orang tersenyum untuk membangun relasi, tetapi hasilnya adalah optimisme dan kepercayaan diri.

Konsep keadilan Tuhan juga mengajarkan bahwa Tuhan mempunyai pandangan yang adil dalam semua perbuatan manusia. Dia memahami setiap tindakan manusia, termasuk niat dan motivasi di balik tindakan tersebut. Oleh karena itu, keadilan Tuhan menghargai dan memuji perbuatan baik yang dilakukan manusia.

Dalam setiap keyakinan, individu akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama di dunia di hadapan pengadilan Tuhan. Oleh karena itu, apa yang dilakukan pasti akan dibalas oleh Mahapencipta. Kalau dunia bukan tempat yang adil, maka akherat adalah tempat yang Mahaadil. Itulah keadilan mutlak.

Kita berbuat baik di dunia untuk berkontribusi terhadap kebaikan dunia, dan meyakini bahwa hal ini akan menjadi investasi di alam keabadian.

Inilah ketenangan tertinggi. Bahwa Tuhan Mahapencipta adalah Tuhan yang Mahaadil. Dan keyakinan bahwa Tuhan Mahaadil adalah anugerah terbesar yang memberi ketenangan kita dalam menjalani kehidupan, melakukan setiap perbuatan, dan bertahan pada prinsip-prinsip kebaikan. ***

Suheryana Bae terlahir di desa. Berangan menjadi penulis, penyair, atau novelis tetapi dalam perjalanan hidupnya tercatat sebagai ASN sepuluh tahun mengabdi di Timor Timur. Sekarang Asisten Administrasi Umum Pemda Pangandaran.