Mahasiswa Fisika UPI Raih Medali Emas dan Perak InIIC Series 1/2023 Malaysia

3 7 1024x766 1
Mahasiswa Prodi Fisika FPMIPA UPI meraih medali emas dan perak pada kategori B2 (Higher Institution Student) dalam ajang InIIC Series 1/2023, di Kuala Lumpur, Malaysia, (Foto: Humas UPI).

ZONALITERASI.ID – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meraih medali emas dan perak pada kategori B2 (Higher Institution Student) dalam ajang International Invention and Innovative Competition (InIIC) Series 1/2023, di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pada InIIC Series 1/2023 ini, medali emas diraih oleh tim yang diketuai Reza Mochammad Akbar dan beranggotakan Isna Nur Fadilah, Ripa Khodijah, serta Faizal Fahrezha.

Sementara medali perak diraih oleh tim diketuai oleh Muhammad Azfa Az-Zikri dengan anggota Deva Refika Nansyah, Billy Rhafiq Sumitra, Salma Nasywa Syahidah, Rifa Nurussalaamah Komarudin, dan Sifa Muyassarah.

Kedua tim ini dibimbing oleh Dr. Selly Feranie, S.Pd., M.Si.

Ketua tim peraih medali emas InIIC Series 1/2023, Reza Mochammad Akbar, mengatakan, tim ini mengusung inovasi aplikasi literasi bencana ”One Tap to West Java Region Disaster Literate: an Interactive Comprehensive Tools Based on Android Application”.

“Aplikasi ini sempat kami sosialisasikan melalui kegiatan PPM di SMAN 1 Bandung pada tanggal 12 Mei 2021,” kata Reza.

Sementara ketua tim peraih medali perak InIIC Series 1/2023, Muhammad Azfa Az-Zikri, menyebutkan, timnya mengusung project listrik magnet dengan mengusung judul ”One Tap to West Java Region Disaster Literate: an Interactive Comprehensive Tools Based on Android Application”.

Menurut Azfa, teknologi yang mereka hasilkan berfungsi untuk mengawasi lansia baik dari jarak jauh ataupun dekat. Alat ini mampu menimalisir terjadinya resiko jatuh pada lansia.

“Kami membuat rompi bagi manula. Jika pengguna jatuh akan ada notifikasi ke keluarga terdekat dan info lokasi jatuh. Sangat bermanfaat untuk manula agar cepat terselamatkan dan tidak hilang karena pikun atau lainnya,” tuturnya.

Kedua tim Fisika FPMIIPA UPI berharap agar proyek yang mereka buat dapat terus berkembang, bermanfaat, serta menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang terjadi.

“Kami menyadari, bahwa pekerjaan tim lain sangat luar biasa dibanding dengan usaha tim kami. Namun, kami tidak boleh pesimis untuk melakukan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa Indonesia, dan almamater Universitas Pendidikan Indonesia,” ujar Azfa.

Diketahui, InIIC merupakan kompetisi internasional bergengsi yang menarik ratusan ide, inovasi, dan proyek dari berbagai negara. InIIc Series 1/2023 diikuti oleh banyak tim dari Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan negara-negara Asia lainnya. Penilaian dilakukan oleh 32 juri yang kompeten dari berbagai negara.

Paper dari kedua tim ini juga dipublikasikan dalam bentuk chapter international book 2023 yang dipublikasikan oleh MNNF Publisher dengan judul ’Empowering inovation post pandemic’ dengan e-isbn 978-967-0052-02-1. (des)***