Para Purnatugas Guru Deklarasikan GPKP, Agus Setia Mulyadi Terpilih sebagai Sekjen

WhatsApp Image 2022 09 07 at 20.19.49
Para guru yang telah purnatugas mendeklarasikan Gerakan Pemerhati Kebijakan Pendidikan (GPKP), di Total Kedai Kopi Jalan Marga Asri No. 7, Bandung, Rabu, 7 September 2022, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI – Para guru yang telah purnatugas di dunia pendidikan, tetapi masih ingin memberikan kontribusi berupa sumbangan dalam bentuk masukkan, pertimbangan, sampai pada kritikan demi kemajuan pendidikan mendeklarasikan Gerakan Pemerhati Kebijakan Pendidikan (GPKP), di Total Kedai Kopi Jalan Marga Asri No. 7, Bandung, Rabu, 7 September 2022.

Inisiator GPKP ini antara lain Agus Setia Mulyadi, Cucu Saputra, dan Iwan Hermawan. Berdasarkan mufakat, Agus Setia Mulyadi, mantan Kepala SMAN 17 Bandung, terpilih menjadi Sekjen GPKP.

Hadir dalam deklarasi GPKP ini para pensiunan dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.

Selanjutnya, hasil mufakat dari deklarasi dipilih masing-masing koordinator untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, yaitu:

-Koordinator untuk SD: Kudi Rukadi;

-Koordinator SMP: Nandi Supriadi;

-Koordinator SMA: Asep Turniawan;

-Koordinator SMK: Dedi Indrayana.

Pada kesempatan itu salah satu inisiator GPKP, Cucu Saputra, mengatakan, purnatugas bukan berarti berhenti berbakti tetapi justru harus meningkatkan silaturahmi, sebagai salah satu jalan untuk selalu berbakti dalam bidang pendidikan.

“Deklarasi GPKP bukan satu kegiatan main-main. Namun, sebagai satu usaha serius guna ikut berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu dikorelasikan dengan kebijakan-kebijakan pendidikan saat ini. Apakah telah sesuai dengan tujuan pendidikan atau belum? (Semuanya dilakukan) guna membentuk suasana yang bermutu serta berdaya saing,” ujar Cucu.

Selanjutnya Cucu mengatakan, keberadaan Dewan Pendidikan Kota Bandung (DPKP) seakan dilumpuhkan eksistensinya.

Menghadapi kondisi itu, lanjutnya, GPKP diharapkan menjadi gerakan masyarakat untuk memberikan kontrolling. Sehingga, GPKP diibaratkan sebagai dapur guna memberikan masukkan-masukkan.

“GPKP merupakan wadah perkumpulan guru yang purnatugas. Ini diharapkan menjadi satu momentum yang baik untuk selalu berbakti dalam dunia pendidikan. Dan bentuklah koneksitas serta kontinuitas sehingga mempunyai link. Pada akhirnya masukkan dari GPKP bisa diakomodir dalam berbagai kebijakan dalam dunia pendidikan,” tandas Cucu.

Dari hasil diskusi dan masukan-masukan yang disampaikan para peserta deklarasi, Sekjen GPKP, Agus Setia Mulyadi membuat kerangka kerja sebagai prioritas yang akan menjadi masukan bagi para pemangku jabatan di dunia pendidikan, di antaranya:

-Ketenagaan dalam hal ini para pendidik;

-Pengelolaan pendidikan;

-Pendanaan Pendidikan;

-Ketersediaan infrastruktur, yang dihubungkan aksesbilitas masyarakat dalam pendidikan;

-Mengharapkan untuk menghidupkan kembali Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) sebagai tempat pematangan bagi sekolah vokasi;

-Masalah status tanah Lapang Bali yang saat ini menjadi sengketa untuk segera dibereskan dengan status dan peruntukan awal sebagai tempat olahraga;

-Program P3K yang saat ini dijalankan jangan sampai menggeser guru honor yang telah ada atau membentuk pengangguran baru dalam dunia pendidikan.

Agus berharap GPKP ini menjadi gerakan sosial society guna memberikan masukan, kritik, serta saran agar politik pendidikan berjalan kembali.

“Selain itu GPKP bisa menjadi pendobrak dan dapat mengikatkan kembali simpul-simpul yang saat ini menjadi aset untuk berkiprah dalam dunia pendidikan. Dengan tujuan akhir memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan,” pungkas Agus. (des)***