Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung pada 17 Agustus 2025,  Acuan Buku Pelajaran Sejarah di Sekolah

menteri budaya fadli zon 1746609647785 169
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (Foto: Kementerian Kebudayaan)

ZONALITERASI.ID – Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menargetkan penulisan sejarah Indonesia akan selesai pada Agustus 2025 bertepatan dengan HUT ke-80 RI yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus.

Sebagai informasi, sebelumnya, Fadli Zon mengatakan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) akan merevisi catatan sejarah Indonesia setelah mengikuti pertemuan dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Sabtu, 14 Desember 2024.

“Catatan sejarah Indonesia akan diperbaharui berdasarkan hasil kajian para ahli sejarah. Kita akan segera menulis updated version atau revisi penambahan di buku sejarah kita dalam rangka 80 Tahun Indonesia Merdeka,” kata Fadli, dikutip dari Antara, Jumat, 9 Mei 2025.

Kata Fadli, revisi tersebut akan mencakup zaman prasejarah. Berdasarkan penelitian terbaru, sejarah peradaban di kawasan Indonesia ternyata lebih tua.

“Ada temuan-temuan baru, misalnya penelitian terbaru dalam prasejarah kita seperti Gua Leang-Leang Maros yang tadinya usianya diduga 5.000 tahun ternyata 40.000-52.000 tahun yang lalu usianya, itu kan harus ditambahkan. Kalau tidak ada yang baru ya kita teruskan,” ujar Fadli.

Gaet 100 Sejarawan Indonesia

Fadli optimistis target rilis penulisan ulang sejarah Indonesia pada Agustus 2025 akan tercapai. Sebab, proyek penulisan sejarah ini dikerjakan oleh lebih dari 100 ahli sejarah dari berbagai universitas di Indonesia.

“Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (rencananya diluncurkan, red.), (saat) 80 tahun Indonesia merdeka,” kata Fadli Zon, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.

Menurut Fadli, bagian-bagian yang direvisi ataupun diluruskan akan mengikuti hasil kajian para ahli, serta buku-buku sejarah Indonesia yang dituliskan sebelumnya.

“Kami akan update dan menambah beberapa jilid tentu mendasarkan kepada buku-buku yang sudah ada. Kami melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari semua perguruan tinggi, dari banyak perguruan tinggi yang memang sejarawan, yang ahli di bidangnya untuk punya kompetensi menulis, dan juga editing (menyunting, red.) di dalam buku itu,” kata Fadli.

Kata Fadli, selain revisi dari periode prasejarah, ada juga penambahan-penambahan catatan sejarah dari pemerintahan-pemerintahan yang lalu.

“Semua perlu di-update, kami update. Misalnya, periode terakhir (dalam versi sejarah saat ini, red.) itu periode sebelum Pak SBY. Kalau nggak salah. Nanti, tentu ditambahkan,” katanya.

Fadli menambahkan, setelah selesai direvisi, buku sejarah Indonesia versi teranyar ini akan menjadi buku sejarah resmi Indonesia. Tak hanya itu, hasil penulisan ulang sejarah Indonesia ini juga akan menjadi acuan buku sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah. ***