ZONALITERASI.ID – Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Rakyat di 100 titik lokasi segera dimulai. Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, mengatakan, kegiatan pembelajaran direncanakan mulai 14 Juli 2025.
“Direncanakan pembelajaran mulai tanggal 14 Juli 2025 di 100 titik dengan jumlah murid hampir 10 ribu pada jenjang SD, SMP, dan SMA,” kata Saifullah, dikutip dari Antara, Jumat, 13 Juni 2025.
Saifullah menuturkan, saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi terkait pembukaan seleksi formasi guru untuk Sekolah Rakyat. Registrasi daring dibuka melalui aplikasi Kemensos mulai tanggal 16 hingga 17 Juni 2025.
Kemudian, akan dilanjutkan dengan pengumuman jadwal seleksi kompetensi tambahan pada 18 Juni 2025. Pihaknya akan melaksanakan seleksi kompetensi tambahan bagi calon guru mulai tanggal 19 hingga 23 Juni 2025.
“Pengumuman PPPK Jabatan Fungsional (JF) Guru Sekolah Rakyat pada 30 Juni 2025. Sementara itu, pelatihan untuk guru dijadwalkan mulai awal Juli 2025. Tidak menutup kemungkinan akan bersamaan dengan pelatihan tahap kedua bagi 47 orang yang lulus seleksi formasi kepala sekolah,” katanya.
“Targetnya awal bulan Juli untuk pelatihan guru. Mudah-mudahan Juni selesai semua pelatihan untuk kepala sekolah. Kalau enggak, ya awal Juni masih bisa. Ada pelatihan guru nanti bareng,” tambah Saifullah.
Akses Pendidikan yang Merata
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh, mengatakan, Sekolah Rakyat adalah inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pendidikan yang merata, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bertujuan untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi mereka yang sebelumnya kesulitan mengakses pendidikan formal.
“Persiapan untuk peluncuran Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025 berjalan lancar. Alhamdulillah semua berjalan baik. Kita sudah bersepakat, insyaAllah pertengahan Juli tahun ajaran baru akan dimulai,” ujar Nuh, di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Nuh, pemerintah sudah menyiapkan berbagai aspek, mulai dari infrastruktur sekolah hingga rekrutmen tenaga pendidik dan kepala sekolah. Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan sejumlah BUMN juga akan terlibat dalam pembangunan infrastruktur fisik dan digital untuk mendukung kelancaran proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat.
“Menteri PU yang akan mengeksekusi, termasuk juga rencana bekerja sama dengan beberapa perusahaan BUMN untuk dia bisa berpartisipasi dalam melaksanakan khususnya infrastruktur tadi,” ujar Nuh.
Kurikulum Sekolah Rakyat
Kata Nuh, Sekolah Rakyat memperkenalkan kurikulum baru yang disebut Multi Entry-Multi Exit. Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan mereka. Kurikulum ini mencakup tiga aspek penting, yaitu fisik, psikologis, dan akademik, yang akan membantu menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal.
“Kurikulum persiapan ini mencakup aspek fisik, psikologis, dan akademik guna menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal,” kata Nuh.
Monitoring Pembelajaran secara Digital di Sekolah Rakyat
Untuk memastikan kualitas pembelajaran yang terjaga, ucap Nuh, Sekolah Rakyat juga menerapkan sistem Learning Management System (LMS) berbasis digital. Dengan sistem ini, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan akan termonitor secara real-time dari pusat.
“Nanti di meja Pak Menteri akan tersedia dashboard. Dari sana bisa langsung dilihat berapa siswa yang hadir, mata pelajaran yang diajarkan, hingga siapa guru yang mengajar. Semua termonitor secara online,” ungkap Nuh.
Rekrutmen Guru dan Murid Sudah Hampir Selesai
Nuh menegaskan, rekrutmen guru dan murid Sekolah Rakyat juga hampir selesai. Berdasarkan keterangan dari Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, rekrutmen guru akan rampung pada 23–24 Juni 2025.
Selain itu, sebanyak 53 kepala sekolah telah terpilih dari 160 kandidat yang mengikuti seleksi ketat.
“Kita sudah mendapatkan 53 Kepala Sekolah setelah melalui berbagai macam proses seleksi. Para kepala sekolah ini akan dilibatkan langsung dalam persiapan sebelum menjalani pelatihan intensif, agar mereka bisa lebih memahami tantangan yang ada dalam mendirikan dan mengelola Sekolah Rakyat,” tandas Nuh. (des)***