Tiga Opsi Menerapkan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar

128f8e6feebee850263ce78f6524efdd
Ilustrasi kurikulum merdeka, (Foto: Kemendikbudristek).

ZONALITERASI.ID – Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dr. Muhammad Hasbi, menyebutkan, ada tiga opsi atau pilihan yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Pertama mandiri belajar, kedua mandiri berubah, dan yang ketiga mandiri berbagi.

“Tiga opsi tersebut bisa dipilih langsung oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan dan bukan karena adanya paksaan dari pihak tertentu,” kata Hasbi, dalam siaran pers dari Diresktorat SD Kemendikbud, Senin, 15 Mei 2023.

Hasbi berharap kepada seluruh satuan pendidikan agar lebih memahami terhadap kondisi riil satuan pendidikannya masing-masing agar bisa disesuaikan dengan pilihan implementasi Kurikulum Merdeka.

“Terutama saya himbau kepada ibu bapak guru dan kepala sekolah untuk mengenali kondisi sekolahnya agar bisa disesuaikan dengan kategori Kurikulum Merdeka. Sehingga tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dapat kita capai,” ujarnya.

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Drs. Zulfikri Anas M.Ed., mengungkapkan, saat ini terdapat 258.000 satuan pendidikan yang sangat antusias mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Lebih dari 154,000 satuan pendidikan telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui Jalur Mandiri dan melalui Program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan hingga Tahun Ajaran 2022/2023. Dan lebih dari 104,000 Satuan pendidikan antusias untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran 2023/2024.

“Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap untuk meminimalkan disrupsi, mengumpulkan umpan balik guna memperbaiki kebijakan, dan memberi waktu bagi pendidik untuk belajar melakukan perbaikan pembelajaran,” katanya.

Menegaskan pernyataan Direktur Sekolah Dasar (Muhammad Hasbi), Zulfikri menuturkan, pada tahun ajaran 2023/2024, satuan pendidikan dapat memilih opsi untuk mengimplementasikan struktur Kurikulum Merdeka.
Di antaranya mandiri belajar yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

Lalu, mandiri berubah yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

“Ketiga adalah mandiri berbagi, di mana satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan menerapkan prinsip- prinsip Kurikulum Merdeka. Melaksanakan pembelajaran dan asesmen, serta berkomitmen untuk membagikan praktik-praktik baik yang telah diimplementasikan kepada satuan pendidikan lain,” terangnya.

Ia menuturkan, Kemendikbudristek memberikan enam dukungan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan diharapkan dapat digunakan sebaik-baiknya.

“Enam dukungan tersebut antara lain platform merdeka mengajar (PMM), Seri webinar dari pusat dan daerah, pusat layanan bantuan (Helpdesk), Menghadirkan narasumber berbagi praktik baik rekomendasi dari pusat, menjalin kolaborasi dengan Mitra Pembangunan, dan komunitas belajar” tandas Zulfikri. (des)***