ZONALITERASI.ID – Tim mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) lolos ‘Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa skema Pengabdian Masyarakat dari Kemdikbudristek 2023’.
Tim ini mengajukan sebuah program PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat yang mengusung tema ‘Strategi Cerdas Pemanfaatan Limbah Organik dalam Produksi Eco-enzyme dan Sabun Mandi sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Penerima Program Keluarga Harapan’.
Sasaran dari program ini yaitu ibu-ibu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Kasokandel, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka.
Adapun tim mahasiswa yang tergabung dalam program ini yaitu Doni Hamdani (Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis/FPEB), Muhamad Herdyansyah (Akuntansi FPEB), Yusuf Arga Kusumah (Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB), Desi Destiana Agusman (Pendidikan Guru Sekolah Dasar/PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan/FIP), dan Intan Sari (Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/FPMIPA). Tim dibimbing oleh dosen pembimbing Abi Sopyan Febriyanto, S.E., M.M..
Dalam keterangan dari tim mahasiswa, Sabtu, 29 Juli 2023, disebutkan, program tersebut dikemas dalam bentuk kegiatan berupa penyuluhan pemanfaatan limbah organik, praktik pembuatan eco-enzyme dan sabun mandi secara langsung, penyuluhan pemasaran digital, serta praktik komersialisasi produk melalui media sosial.
Program ini akan berfokus pada aspek ekonomi dan lingkungan. Itu sejalan dengan upaya Dinas Sosial yaitu menargetkan program graduasi mandiri bagi ibu-ibu penerima bantuan program PKH yang dianggap sudah mampu secara ekonomi.
“Program dilaksanakan selama 5 bulan. Untuk pembuatan eco enzyme sudah dilaksanakan pada 13 Juli 2023,” katanya.
“Dengan bahan yang tergolong sederhana dan ramah lingkungan, bukan suatu hal yang mustahil bagi tim dalam mewujudkan kedua olahan limbah organik tersebut untuk pemberdayaan ekonomi,” sambungnya.
Ide Program
Ide program ini terumuskan setelah melihat masih banyaknya limbah organik di Desa Kasokandel yang dibuang begitu saja ke lingkungan, yaitu berupa limbah kulit buah-buahan dan minyak jelantah.
Tim menilai hal ini sebagai sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan menjadi produk bernilai jual serta menciptakan iklim pemberdayaan ekonomi yang sederhana tetapi kaya akan manfaat bagi ibu-ibu penerima PKH di desa tersebut.
“Kami berharap program yang bergerak di bidang ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan perempuan ini dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu penerima program PKH dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial bahkan dapat mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Diketahui, Desa Kasokandel terdiri dari enam blok yaitu Mekarmulya, Mawarsari, Mekarsari, Huludayeuh, Babakan Indah, dan Cangkore. Masyakarat Desa Kasokandel berjumlah 6.343 orang. Secara umum, kondisi masyarakat Desa Kasokandel sudah baik dalam hal kesehatan.
Jumlah penerima PKH di Desa Kasokandel sekitar 200 perempuan. Sasaran pelaksanaan PKM-PM ini ialah ibu-ibu penerima PKH yang berusia produktif dengan usia 30 tahun ke atas di Desa Kasokandel. Ibu-ibu PKH yang merupakan ibu rumah tangga dan petani membutuhkan penghasilan tambahan supaya dapat mandiri secara ekonomi dan tidak ketergantungan dengan bantuan sosial saja. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemberdayaan dan peningkatan kemampuan masyarakat setempat.
Di samping itu, Desa Kasokandel memiliki banyak potensi, utamanya di bidang pertanian dan penggunaan teknologi komunikasi yang sudah cukup baik, sehingga memberikan kemudahan dalam pencarian bahan baku pembuatan eco-enzyme dan sabun mandi serta pemanfaatan gawai untuk memudahkan komersialisasi produk. Hal ini disempurnakan oleh rencana lokasi pelaksanaan kegiatan yang strategis karena mudah diakses dari mana saja, cukup dekat dengan jalan raya, pasar, dan balai desa. (des)***