ZONALITERASI.ID – Roy Novri Ramadhan, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) menjadi “bintang” pada Wisuda Unair periode 241, awal Maret lalu. Tak sekadar berhasil menjadi Wisudawan Berprestasi FK Unair, pria asal Sulawesi Selatan ini menorehkan segudang prestasi sewaktu kuliah.
Saat menjadi perwakilan wisudawan dan berbicara di hadapan 1.063 lulusan yang dilantik oleh Rektor Unair. Prof. Dr. Mohammad Nasih, Roy pun berbagi kisah, bercerita perjalanannya hingga lulus kuliah dari FK Unair.
Roy menuturkan, perjuangannya menempuh pendidikan dimulai saat dirinya berusia 13 tahun. Ia memilih untuk merantau dari tempat asalnya, sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan, untuk melanjutkan pendidikan.
Masih teringat jelas di benaknya tatapan penuh senyum dan lambaian tangan sang ibu sewaktu melepas kepergiannya. Kendati begitu, ia tahu banyak perasaan yang bercampur aduk di balik senyum menawan yang ibunya tampilkan.
“Senyuman yang menyembunyikan kesedihan karena harus berpisah dengan anaknya, namun ada doa dan harapan bahwa anaknya akan kembali ke rumah dengan kesuksesan,” kata Roy sambil menatap ibunya yang hadir saat itu.
Bercita-cita Jadi Dokter
Roy mengungkapkan, sejak kecil ia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Kendati demikian, bukan perkara yang mudah baginya untuk meraih semua yang ia dapatkan saat ini.
Sebelum akhirnya berhasil menempuh kuliah di Unair, Roy mengaku ia pernah tak lulus masuk Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 13 kali. Waktu itu, perasaan sedih, kecewa, dan ragu-ragu kerap kali membayangi langkahnya. Namun, ingatan bahwa ada orang tua yang selalu rela berkorban untuknya menjadi penguat proses perjuangannya.
“Merekalah kedua orang tua saya, Bapak Tasrif Labandu dan Ibu Irma Penolia, orang tua yang sangat hebat dan sangat saya cintai. Perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat yang kalian berikan akan terus menjadi motivasi dan penuntun saya dalam melangkah ke depan,” ujarnya, dilansir dari laman Unair.
Lembaran Baru
Kata Roy, saat menjadi mahasiswa Unair, ia merasa seolah sedang membuka lembaran baru dalam hidupnya. Di salah satu universitas terbaik di Indonesia, ia mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembangkan potensi diri melalui program dan fasilitas yang telah tersedia.
Ya, perjalanan panjangnya selama memperjuangkan pendidikan terbayar tuntas selama kiprahnya menempuh pendidikan hingga ia lulus.
Selama kuliah, banyak pencapaian yang ia dapatkan, baik nasional maupun internasional. Roy berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang, mendapatkan beasiswa, terlibat aktif dalam kegiatan penelitian, perlombaan, hingga pengabdian masyarakat.
“Saya juga berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan hingga alhamdulillah hari ini saya bisa terpilih sebagai wisudawan berprestasi,” pungkasnya. ***