ZONALITERASI.ID – Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyusun silabus untuk pembelajaran kurikulum merdeka. Langkah itu dilakukan untuk implementasi kurikulum merdeka pada madrasah dan penyusunan silabus pembelajaran yang inovatif dan futuristik.
“Banyak disrupsi (gangguan) saat ini yang mengganggu tatanan kehidupan kita. Disrupsi yang paling dirasakan adalah disrupsi digitalisasi. Sekarang mau tidak mau kita dihadapkan dengan disrupsi. Siswa dan siswi kita harus dibekali untuk menghadapi kondisi tersebut. Kita tidak bisa kembali ke zaman sebelumnya,” kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Isom Yusqi, saat membuka acara “Penyusunan Silabus Pembelajaran Diversifikasi pada Madrasah Riset, Madrasah Plus Keterampilan, dan Madrasah Akademik”, di Solo, Senin, 20 Juni 2022.
Dalam kegiatan yang diikuti Kepala Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum, dan guru-guru madrasah ini selanjutnya Isom mengatakan, ada empat hal yang perlu diberikan kepada para siswa sebagai bekal.
Pertama, pengetahuan tentang digitalisasi.
Kedua, pengetahuan tentang globalisasi.
Ketiga, perubahan iklim.
Dan keempat, perubahan pekerjaan.
“Saya berharap anak-anak dibekali pengetahuan, ketarmpilan, dan penguatan karakter agar mereka mampu survive di masa yang akan datang,” kata guru besar bidang kajian Islam ini. (haf)***
