Masjid Salman Gandeng Dosen ITB Produksi Teknologi Ramah Difabel

untuk merayakan hari kebangkitan teknologi nasional rumah amal masjid 220811175357 341
Rumah Amal Masjid Salman ITB menggelar kegiatan teknologi bertajuk “Salman Techno Fest” dengan tagline “Inovation for Society”, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Rumah Amal Masjid Salman ITB menggelar kegiatan teknologi bertajuk “Salman Techno Fest” dengan tagline “Inovation for Society”.

Pada program yang digelar untuk merayakan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Rumah Amal mengandeng dosen-dosen ITB untuk mengkampanyekan program teknologi ramah difabel.

“Teknologi yang dimaksud berupa pembuatan kaki palsu prostetik dan tangan palsu prostetik. Keutamaan kedua produk ini dibandingkan dengan yang lainnya, di antaranya kaki prostetik memiliki sumbu putar yang bisa direkayasa,” kata Ketua Pelaksana Salman Techno Fest, Abdul Aziz, dalam siaran pers, Jumat, 12 Agustus 2022.

“Sedangkan tangan prostetik, memiliki keunggulan adjustable socket atau yang bisa menyesuaikan volume tangan, karena seiring waktu volume tangan akan berubah. Keutamaan lainnya, harga cukup terjangkau sebab para dosen memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam negeri,” sambungnya.

Sementara Direktur Rumah Amal, Agis Nurholis, mengatakan, Rumah Amal sebagai Lembaga Amil Zakat seringkali berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Di lapangan sendiri, lanjutnya, terdapat banyak masalah sosial yang perlu diberikan penanganan. Di sisi lain, Rumah Amal juga memiliki afiliasi dengan para dosen yang memiliki karya, sehingga bisa memberikan solusi untuk masyarakat.

“Rumah Amal menjadi penghubung antara para inovator dengan masyarakat untuk memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi,” katanya.

Ia menambahkan, Rumah Amal terus berupaya untuk mendukung lahirnya karya-karya teknologi dari bangsa sendiri. Dengan teknologi, maka bisa memberikan solusi terkait permasalahan – permasalahan yang ada di masyarakat. Karena, sesuai fitrahnya teknologi, yakni sesuatu yang dapat memberikan kemudahan, rasa aman, dan nyaman bagi kelangsungan hidup manusia.

“Harapannya dengan adanya karya – karya anak bangsa, Indonesia dalam inovasinya bisa mengejar kedaulatan teknologi yang mudah-mudahan membuat kita tidak selalu bergantung ke negara lain,” kata Agis.

Diketahui, Rumah Amal Salman merupakan lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah yang salah satunya memiliki fokus program pada inovasi teknologi.

Sudah banyak inovasi yang diciptakan Rumah Amal untuk kegiatan sosial, seperti Ventilator Indonesia (Vent-I) di masa pandemi, Community Shelter, Hunian Sementara (Huntara), Hunian Tetap (Huntap) untuk daerah kebencanaan, dan Internet of Thing (IoT) untuk mengukur berat dan suhu hewan kurban. (des)***