Catatan Pinggir untuk Karya Monumental

Oleh Aceng Ruhendi Saifullah

481667892 10228412531084405 8845577516863940183 n
Cover buku "Bahasa dan Dinamika Sosial Politik" karya Kholid A. Harras. (Foto: Istimewa)

BAHASA adalah medium utama manusia untuk berinteraksi, memahami, dan membentuk realitas sosial. Dalam konteks sosial politik, bahasa menjadi alat strategis yang tidak hanya merefleksikan dinamika kekuasaan, tetapi juga menjadi sarana penting untuk membangun, mempertahankan, atau bahkan meruntuhkan struktur kekuasaan.

Buku Bahasa dan Dinamika Sosial Politik karya Kholid A. Harras adalah sebuah kontribusi penting dalam kajian ini, mengupas peran bahasa dalam memahami kompleksitas hubungan antara masyarakat, budaya, dan politik.

Karya ini hadir di tengah kebutuhan mendesak akan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana bahasa digunakan dalam arena sosial dan politik, khususnya di tengah konteks global yang semakin sarat dengan disrupsi teknologi, perubahan nilai-nilai sosial, dan dinamika kekuasaan yang terus berkembang.

Harras berhasil menyajikan analisis yang komprehensif dan mendalam, sekaligus relevan dengan fenomena sosial politik kontemporer.

Bahasa sebagai Alat Kekuasaan

Salah satu aspek utama yang ditekankan dalam buku ini adalah bagaimana bahasa menjadi alat kekuasaan. Harras mengulas secara rinci bagaimana aktor-aktor politik menggunakan bahasa untuk memengaruhi opini publik, membentuk persepsi, dan menciptakan narasi tertentu. Dalam konteks ini, bahasa tidak lagi dipandang sebagai alat komunikasi semata, melainkan sebagai medium ideologis yang mampu menciptakan dan mempertahankan hegemoni. Misalnya, penggunaan metafora dalam pidato politik sering kali bertujuan untuk membingkai isu-isu tertentu secara emosional, sehingga memengaruhi cara publik memandang suatu masalah.

Lebih jauh, Harras juga menggarisbawahi pentingnya analisis wacana kritis dalam memahami penggunaan bahasa dalam politik. Analisis wacana tidak hanya menggali makna yang tersurat, tetapi juga mengungkap agenda tersembunyi di balik penggunaan kata atau frasa tertentu. Hal ini sangat relevan dalam konteks politik Indonesia, di mana isu-isu seperti identitas, agama, dan kebangsaan sering kali dimanipulasi melalui bahasa untuk tujuan politis.

Bahasa dalam Dinamika Sosial

Selain membahas bahasa sebagai alat kekuasaan, buku ini juga mengupas peran bahasa dalam dinamika sosial. Bahasa adalah cerminan budaya dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Harras menjelaskan bagaimana perubahan sosial dapat tercermin dalam perubahan penggunaan bahasa. Sebagai contoh, munculnya istilah-istilah baru dalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan teknologi digital mencerminkan perubahan sosial yang sedang terjadi di era globalisasi.

Harras juga menyoroti bagaimana bahasa dapat menjadi alat resistensi. Dalam banyak kasus, kelompok-kelompok marginal sering kali menciptakan atau menggunakan bahasa tertentu untuk menantang kekuasaan dominan. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa tidak hanya menjadi alat penindasan, tetapi juga dapat menjadi alat perlawanan. Dengan demikian, studi bahasa memberikan wawasan yang sangat berharga dalam memahami dinamika sosial yang kompleks.

Perspektif Multidisiplin

Salah satu keunggulan buku ini adalah pendekatan multidisiplin yang digunakan Harras. Ia tidak hanya mengandalkan teori linguistik semata, tetapi juga memanfaatkan wawasan dari sosiologi, antropologi, dan ilmu politik untuk memberikan gambaran yang holistik tentang peran bahasa dalam konteks sosial politik. Pendekatan ini memungkinkan pembaca untuk melihat hubungan yang kompleks antara bahasa dan masyarakat, serta bagaimana keduanya saling memengaruhi.

Harras juga memanfaatkan berbagai studi kasus untuk mendukung analisisnya. Studi kasus ini tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai konteks global. Hal ini memberikan dimensi komparatif yang memperkaya pemahaman pembaca tentang bagaimana bahasa beroperasi dalam berbagai sistem sosial politik. Pendekatan ini juga menegaskan pentingnya memahami konteks lokal dalam menganalisis penggunaan bahasa, karena setiap masyarakat memiliki dinamika dan karakteristik yang unik.

Relevansi Kontemporer

Di era post-truth, di mana fakta sering kali dikaburkan oleh emosi dan opini, buku ini menjadi semakin relevan. Harras mengingatkan kita akan pentingnya memahami bagaimana bahasa digunakan untuk membentuk realitas sosial. Dalam konteks ini, media sosial menjadi arena baru yang sangat berpengaruh dalam membentuk opini publik. Harras mengulas bagaimana bahasa di media sosial sering kali digunakan untuk menyebarkan hoaks, membingkai isu-isu tertentu, atau bahkan menggerakkan massa untuk tujuan politik tertentu.

Selain itu, Harras juga menyoroti tantangan yang dihadapi bahasa Indonesia di era globalisasi. Dominasi bahasa Inggris dalam berbagai bidang, termasuk teknologi dan bisnis, menjadi ancaman nyata bagi kelestarian bahasa Indonesia. Namun, Harras optimis bahwa bahasa Indonesia memiliki potensi untuk berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, asalkan ada komitmen dari semua pihak untuk melestarikannya.

Kritik dan Refleksi

Meski buku ini memberikan banyak wawasan berharga, tidak berarti karya ini tanpa kritik. Salah satu tantangan dalam buku ini adalah penyajian konsep yang terkadang terlalu kompleks bagi pembaca awam. Meskipun pendekatan akademis yang digunakan Harras sangat penting untuk validitas ilmiah, ada bagian-bagian yang mungkin membutuhkan penjelasan lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.

Selain itu, meskipun Harras sudah banyak membahas konteks Indonesia, pembahasan tentang peran bahasa daerah dalam dinamika sosial politik masih dapat diperluas. Mengingat keragaman bahasa di Indonesia, peran bahasa daerah dalam membentuk identitas dan dinamika kekuasaan di tingkat lokal adalah aspek yang sangat penting untuk dikaji lebih mendalam.

Penutup

Buku Bahasa dan Dinamika Sosial Politik karya Kholid A. Harras adalah sebuah karya yang sangat monumental dan berharga bagi siapa saja yang ingin memahami hubungan antara bahasa, masyarakat, dan kekuasaan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin, Harras berhasil menggambarkan bagaimana bahasa menjadi alat yang sangat kuat dalam membentuk dan mencerminkan dinamika sosial politik.

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pemahaman tentang bahasa menjadi semakin penting. Bahasa tidak hanya mencerminkan siapa kita, tetapi juga menentukan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Buku ini mengingatkan kita akan kekuatan bahasa dan pentingnya memahami penggunaannya dalam berbagai konteks sosial politik. Oleh karena itu, buku ini tidak hanya relevan bagi akademisi dan peneliti, tetapi juga bagi praktisi politik, jurnalis, dan masyarakat umum yang peduli dengan masa depan bahasa dan perannya dalam membentuk dunia kita.

Bumi Alit, Kadungora, 5 Februari 2025

Aceng Ruhendi Saifullah, Guru Besar FPBS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).