NEWS  

Pesona Puncak Bangku, “Surga” Tersembunyi di Rancah Ciamis

FOTO NG 1
Destinasi wisata Puncak Bangku, di Dusun Buni Hilir, Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, (Foto: Dede Suherlan/Zonaliterasi.id).

ZONALITERASI.ID Anda yang haus menikmati keindahan panorama pegunungan, datanglah ke destinasi wisata Puncak Bangku di Dusun Buni Hilir, Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Di kawasan ini, sejauh mata memandang, wisatawan akan disuguhi hamparan pegunungan nan indah. Gunung Pataka, Gunung Ciremai, dan Gunung Subang, terlihat teduh dirimbuni hijaunya pepohonan.

Saat melihat ke arah bawah dari destinasi wisata ini, tampak terselip atap-atap rumah warga. Jalan berkelok-kelok, bak ular pyton yang tengah berjalan. Tak hanya itu, aliran Sungai Cijolang yang tampak dari kejauhan, begitu memesona. Indahnya alam ciptaan-Nya, tersaji begitu nyata.

Untuk menjangkau Puncak Bangku sangat mudah. Dari arah kota Ciamis, Anda akan menempuh perjalanan sejauh sekitar 33 kilometer menuju Rancah. Lalu, perjalanan berlanjut dari kota Kecamatan Rancah menuju Puncak Bangku sejauh 6 km.

Memang, destinasi wisata ini jauh dari ingar bingar bising kota. Kendati dari Ciamis memerlukan waktu sekitar 90 menit menuju Puncak Bangku, tapi tak menyurutkan wisatawan untuk menyambangi kawasan itu.

Salah satunya adalah Sopiah Faridah (35), warga Cihampelas, Kota Bandung. Kedatangan perempuan murah senyum ini ke Puncak Bangku tak sia-sia. Suguhan alami keindahan alam pegunungan mengobati perjalanannya kali ini.

“Saya menggunakan kendaraan pribadi dari Bandung. Saya menempuh perjalanan sekitar 5 jam menuju tempat yang adem ini. Rasa capai terobati setelah datang ke Puncak Bangku. Indahnya panorama alam Priangan tersaji di depan mata. Ini yang membuat saya betah berlama-lama menikmati eloknya pemandangan di sini,” kata Sopiah. 

Wisatawan lainnya, Iwan Suga (48), menuturkan, dia tak menyangka indahnya ciptaan Allah SWT tersaji di Puncak Bangku. Menurut pria asal Cileungsir, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, yang kini merantau di Jakarta itu, udara sejuk dan panorama alam yang memanjakan mata jadi daya tarik wisatawan.

“Saya sampai lupa pulang. Padahal saya sudah berada di Puncak Bangku sejak pagi hari. Eh ternyata hari sudah sore. Betah sekali. Pikiran jadi fresh dech…,” terangnya.

Tak hanya Sopiah dan Iwan yang menyambangi Puncak Bangku saat itu. Di bangunan terbuka, berlantai papan dan beratapkan rumbia, yang disediakan untuk pengunjung, tampak puluhan ibu-ibu berkumpul. Saat diajak berbincang, salah satu dari pengunjung itu, Ikeu Rahmawati (29), menuturkan, mereka sengaja datang berombongan ke lokasi itu.

“Kami datang dari salah satu desa di Kecamatan Cisaga, Ciamis. Kami merupakan kumpulan ibu-ibu majelis taklim. Sambil rekreasi, kami ngobrol soal program majelis taklim. Kendati ngobrol agak serius, kami ngobrol lebih fresh. Hembusan angin dan pemandangan indah pegunungan, menemani kami dalam suasana santai ini,” ujarnya.

Ya, wisatawan yang datang ke Puncak Bangku memang berasal dari berbagai kawasan. Tak hanya dari kawasan seputar Kecamatan Rancah, wisatawan juga datang dari daerah lain di Kabupaten Ciamis. Bahkan, pengunjung dari luar Ciamis, mulai Tasikmalaya, Garut, hingga Bandung dan Jakarta kerap datang ke destinasi wisata itu.

“Betul Kang, yang datang ke Puncak Bangku datang dari berbagai kawasan, baik dari Ciamis maupun dari luar Ciamis. Biasanya, pengunjung membeludak saat liburan sekolah dan libur Lebaran,” kata salah satu pedagang di Puncak Bangku, Cicih (38).

Negeri di Atas Awan

Informasi yang juga mewarnai keberadaan Puncak Bangku, yaitu munculnya julukan “Negeri di Atas Awan”. Di destinasi wisata ini wisatawan bisa menikmati keindahan panorama awan putih di pagi hari dari lokasi dataran tinggi .

Hitsnya fenomena yang terjadi di Puncak Bangku dipicu banyaknya perbincangan di media sosial, mulai Facebook, Instagram, hingga WhatsApp yang mengunggah keindahan panorama di kawasan ini.

“Bagi Anda yang ingin menikmati fenomena negeri di atas awan, usahakan datang sangat pagi, sekitar jam 05.00 WIB. Pasalnya, fenomena negeri di atas awan muncul seputar waktu itu dan akan hilang total kira-kira pada pukul 08.00 WIB,” kata salah satu tokoh pemuda Desa Situmandala, Rancah, Iwan Ruswandi (41).

Lontaran pernyataan Iwan memang benar. Pantauan Zonaliterasi.id, saat fenomena itu muncul Puncak Bangku, pelan-pelan kawasan itu tersabut awan. Awalnya, awan putih terlihat merayap menyelimuti area yang terbentang luas ini. Keelokan hamparan awan putih di sela-sela Gunung Pataka, Gunung Ciremai, dan Gunung Subang, begitu indah. Tak heran, jika wisatawan pun kemudian merasa melayang-layang di atas awan.

Seiring makin banyaknya wisatawan yang menyambangi Puncak Bangku, beragam fasilitas pun tersedia. Selain dilengkapi berbagi spot foto menarik, di Puncak Bangku juga terdapat gazebo atau tempat beristirahat, tempat ibadah, hingga area parkir untuk roda dua dan roda empat.

“Alhamdulillah, keberadaan Puncak Bangku menggeliatkan ekonomi di desa kami. Semoga kawasan ini terus-menerus ditata. Sehingga, wisatawan tak bosan untuk datang ke Puncak Bangku,” pungkas Iwan. (dede suherlan)***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *