Kunjungan Kerja Atalia Ridwan Kamil di Purwakarta

atalia kamil kamis 17 juni
Pendiri Jabar Bergerak, Atalia Praratya Ridwan Kamil, yang juga Ketua Dekranasda Jabar saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Purwakarta, Kamis (17/6/2021), (Foto: Biro Adpim Jabar).

Hadiri Pengukuhan Pengurus Jabar Bergerak dan Salurkan
Bantuan Rutilahu

ZONALITERASI.ID – Pendiri Jabar Bergerak, Atalia Praratya Ridwan Kamil, menghadiri acara pengukuhan pengurus Jabar Bergerak Kabupaten Purwakarta dan Indramayu di Gedung Yudistira, Kabupaten Purwakarta, Kamis (17/6/2021).

Dalam acara tersebut, Ai Nurhasan dikukuhkan sebagai Ketua Jabar Bergerak Purwakarta. Sedangkan, Jabar Bergerak Indramayu diketuai oleh Sulkhin.

Atalia berpesan kepada pengurus Jabar Bergerak Purwakarta dan Indramayu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Kegiatan kami akan bergerak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kalau kebutuhan masyarakat terkait dengan kebencanaan, kami akan hadir. Terkait penanganan COVID-19, kami juga akan hadir,” kata Atalia.

“Saya menitipkan bagaimana kita bisa memegang teguh niat tulus ikhlas untuk membantu masyarakat yang membutuhkan tanpa ada kepentingan di luar itu,” imbuhnya.

Menurut Atalia, Jabar Bergerak hadir sebagai mitra semua pihak, termasuk pemerintah. Ia pun sangat mengapresiasi dukungan dari Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, dalam berkolaborasi bersama Jabar bergerak untuk bahu-membahu hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Dukungan luar biasa juga dari Ibu Bupati terkait dengan kolaborasi ke depan, karena kami hadir adalah untuk membantu pemerintah bukan menjadi beban pemerintah. InsyaAllah kita sesuaikan dan berkolaborasi juga bersama bapak/ibu semua juga stakeholder lainnya yang ada di wilayah Purwakarta,” katanya.

Setelah menghadiri pengukuhan pengurus Jabar Bergerak Purwakarta dan Indramayu, Atalia yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Jabar mengunjungi salah satu galeri Dekranasda di Purwakarta yang menyuguhkan produk UMKM khas daerah setempat, yakni Menong.

Menong adalah kriya hasil kerajinan tangan dari bahan tanah liat. Tanah liat dibentuk seperti miniatur manusia dengan karakter yang beragam dan unik. Menong sendiri dapat menjadi pajangan di rumah.

“Saya hari ini juga sekaligus mendatangi produk UMKM yang ada di galeri Purwakarta ini adalah galeri Dekranasda. Produknya luar biasa karena dikemas dengan cara yang cantik dan mereka punya ikon ‘Menong’ yang saya kira bisa diangkat sampai ke mancanegara,” tuturnya

“Tadi saya lihat ada batik juga, dengan motif yang beraneka ragam, hampir seratus motif didorong sedemikian rupa oleh Ibu Bupati, saya kira ini juga menambah wahana dari perbendaharaan batik Indonesia maupun khususnya Jabar,” tambahnya.

Salurkan Bantuan

Kunjungan kerja Atalia di Purwakarta diakhiri dengan memberikan santunan bagi warga Jompo Ibu Haya di Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, dan menyerahkan bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari

Atalia menuturkan, saat ini Jabar Bergerak hadir di Purwakarta menjadi mediator dari masyarakat yang memberikan pertolongan atau bantuan.

“Jadi kami di Jabar Bergerak ini tugasnya untuk menjadi kepanjangan tangan dari mereka-mereka yang berbaik hati untuk membantu masyarakat lain. Dalam program bedah rumah atau rutilahu ini kami juga sudah melaksanakan sampai sekarang di 10 kabupaten/kota di Jabar,” tuturnya.

“InsyaAllah menyusul hadir di semua 27 kabupaten/kota dan ada programnya masing-masing dua rumah yang akan dibedah, saat ini kami hadir di rumah ini Purwakarta yang kami bantu dalam bentuk pembangunan rumah atau renovasi rumah,” imbuhnya.

Atalia berharap, rasa gotong royong, silih asah, silih asih, dan silih asuh warga Jabar terus menguat, terutama saat pandemi COVID-19.

“Kita dibantu oleh masyarakat sekitar. Jadi gotong royong itu ditumbuhkan kembali, jadi masyarakat yang ikut serta membangunnya. Jadi kami membantu dimulai dari desainnya sampai bahan bangunannya,” katanya.

Menurut Atalia, untuk kriteria rumah yang layak direnovasi melalui bantuan Jabar Bergerak, yaitu bagi mereka yang belum terdaftar dalam program pemerintah.

“Jadi kalau mereka belum masuk ke dalam program rutilahu pemerintah dan memang tanahnya sudah aman bahwa itu milik sendiri tidak ada sengketa, maka kita akan bantu. Jadi itu syaratnya sangat mudah sekali,” ucapnya. (kur)***

Respon (184)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *