Polemik Tabungan, Ketua DPRD Pangadaran Sumbang Alat Sekolah untuk Siswa

Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin
Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin menyerahkan bantuan alat sekolah kepada siswa tidak mampu yang uang tabungannya tertahan, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID Polemik tabungan siswa yang tertahan pihak sekolah di Kabupaten Pangandaran masih menjadi masalah. Kondisi itu sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pendidikan siswa.

Menyikapi kondisi itu, Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin turun tangan membantu salah satu siswa yang tidak mampu membeli peralatan sekolah.

“Banyak orang tua siswa yang mengeluh karena tertahannya uang tabungan, sehingga mereka sulit memenuhi kebutuhan peralatan sekolah anaknya. Siswa ini hendak melanjutkan pendidikan dari Sekolah Dasar atau SD ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau SLTP, ia tidak mampu membeli kebutuhan peralatan Sekolah,” kata Asep, Sabtu, 1 Juli 2023.

Asep menyebutkan, dirinya pernah menemui seorang wali murid bernama Armilah (56), warga Dusun Binangun, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang.

Armilah ini punya anak bernama Ibrahim (12), lulusan SDN 2 Kondangjajar yang hendak meneruskan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs).

“Dia akan melanjutkan sekolah ke jenjang MTs. Untuk membeli peralatan sekolah, orang tua Ibrahim, Ibu Armilah, mengandalkan uang tabungan. Namun, tabungan tidak bisa diambil karena tertahan di sekolah. Jumlah tabungan Ibrahim sebesar Rp. 2.800.000. Itu hasil menabung selama 4 tahun,” jelas Asep.

Merespons kondisi itu, Asep dan anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Pangandaran yang lainnya mengulurkan tangan memberikan bantuan. Mereka gotong royong membantu keluarga Armilah dengan memberikan sejumlah paket buku, seragam sekolah, tas, dan uang tunai.

“Bukan soal uang tabungan yang tertahan semata, tapi bantuan siswa kepada siswa yang tidak mampu juga menjadi dasar kami turun membantu mereka,” papar Asep.

“Kami juga memberi masukan kepada Tim Khusus yang sudah dibentuk Bupati untuk menginventarisasi siswa yang kurang mampu agar bisa kami bantu kebutuhan peralatan sekolah mereka,” sambungnya.

Asep menambahkan, Pemerintah Daerah harus hadir dengan cara memilah mana yang kurang mampu. Apabila anak tidak melanjutkan sekolah, harus menjadi garda terdepan yang memberikan motivasi kepadanya.

“Persoalan tabungan siswa yang tertahan ini harus tuntas supaya kepercayaan orang tua siswa kepada pendidik terbangun kembali,” pungkas Asep.

Diketahui, tabungan siswa di Kabupaten Pangandaran di beberapa Kecamatan menjadi persoalan. Bahkan banyak uang tabungan yang seharusnya diberikan ketika kenaikan kelas siswa malah tertahan.

Alasan tertahannya uang tabungan tersebut dikarenakan pihak guru melalui sekolah menabungkan ke Koperasi Guru dan uang tersebut dipinjam anggota koperasi. Namun, anggota koperasi yang meminjam uang banyak yang tidak membayar dan dampaknya ketika kenaikan kelas pihak koperasi tidak bisa mengembalikan uang tabungan siswa yang dititipkan. (des)***

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *