ZONALITERASI.ID – Digitalisasi ekonomi dan bisnis terus bergerak sangat cepat berjalan seiring dengan Revolusi Industri 4.0. Itu telah mendorong kalangan akademisi untuk berkolaborasi dengan kalangan pelaku usaha dan korporasi di berbagai sektor dalam mengembangkan pola pendidikan tinggi di bidang ilmu ekonomi dan bisnis sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dalam semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka saat ini juga memberikan peluang besar untuk mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat yang lebih inovatif dan kontributif.
Itulah yang pada tahun 2022 ini sedang digagas oleh Tim Peneliti FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang dimotori oleh Dr. H. Dadang Husen Sobana, M.Ag., CSBA (Ketua Peneliti), Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag., CIFA (Anggota Peneliti), Neneng Hartati, S.E., M.M. (Anggota Peneliti), dan Elsa Yulandri, S.E., M.M. (Asisten Peneliti).
Sebelumnya, pada tahun 2021, Tim Peneliti ini sudah berhasil melakukan penelitian tentang Pengembangan Laboratorium Mini Bank dan Klinik Bisnis di PTKIN.
Selain telah terpublikasi pada Jurnal Internasional, Buku ISBN, dan memiliki Sertifikat HAKI, diseminasi hasil penelitian Tahun 2021 tersebut juga telah diimplementasikan menjadi pembelajaran pada mata kuliah Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Bank dan Non-Bank, Kewirausahaan, Praktikum Profesi Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah, serta Praktikum Klinik Bisnis Syariah yang berbobot 2-3 SKS serta masuk dalam Kurikulum MBKM FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Bahkan, sejak 2021 hingga sekarang telah resmi berdiri Mini Bank (Sharia Banking Corner) bekerja sama dengan P.T. BPRS HIK Parahyangan, Galeri Investasi Syariah (GIS) bekerja sama dengan P.T. Bursa Efek Indonesia dan PT. MNC Securities, dan Pusat Inkubator Bisnis sebagai sarana laboratorium praktik bagi dosen dan mahasiswa FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pada tahun 2022 ini, dengan mendapatkan bantuan dana penelitian Litapdimas LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Tim Peneliti ini kembali melakukan terobosan besar dengan melakukan penelitian tentang Pengembangan Model Laboratorium Bisnis Digital di PTKIN.
Ketua Peneliti, Dadang Husen Sobana, menuturkan, pengembangan Laboratorium Bisnis Digital merupakan suatu kebutuhan akademik untuk merespon tuntutan penyelenggaraan program pembelajaran ekonomi dan bisnis digital.
“Mahasiswa dituntut untuk bereksplorasi dan mencoba hal baru yang keluar dari comfort zone-nya, karena perkembangan teknologi dan informasi yang luar biasa. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus menyiapkan lulusan yang adaptif, di mana mampu berpikir kritis, inovatif, dan kreatif dalam menjawab berbagai tantangan di masyarakat, mampu mengelola, menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan penting dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi dan bisnis saat ini dan di masa depan,” katanya, Jumat, 19 Agustus 2022.
Wakil Dekan I FEBI sekaligus Anggota Tim Peneliti, Deni Kamaludin Yusup, mengatakan, digitalisasi di PTKIN pada umumnya baru sebatas perkuliahan secara online (hybrid), perpustakaan online (digital library), dan pelayanan admistrasi akademik (digital academic services). Padahal perguruan tinggi seharusnya menerapkan prinsip good governance university yang memiliki karakteristik core business platform yang unggul dan kompetitif yang ditampilkan dalam academic digitalization performances di semua aspek, sehingga nantinya mampu menghasilkan lulusan yang menguasai sistem informasi teknologi dan pemanfaatannya dalam pengembangan ekonomi dan bisnis digital.
Deni menuturkan, alasan melakukan visiting research ke FEB UNAIR Surabaya, FEB UGM Yogyakarta, FEB UI Depok, dan FEB UPI Tasikmalaya pada Juli 2022 ini, karena keempat PTN tersebut sudah jauh lebih dulu mengembangkan model laboratorium bisnis digital di semua aspek Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, baik secara teoretis maupun praktis. Meskipun saat ini Ekonomi dan Bisnis Digital sudah menjadi Mata Kuliah dan Praktikum berbobot 2 SKS dalam Kurikulum MBKM FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Besar harapan kami, diseminasi dari hasil penelitian ini nantinya dapat diimplementasikan dalam bentuk penyediaan Unit Laboratorium Bisnis Digital sebagai media pembelajaran dan praktikum bagi dosen dan mahasiswa di FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” jelasnya.
Sedangkan Anggota Peneliti dan Sekretaris Prodi MKS, Neneng Hartati, melihat pengembangan Laboratorium Bisnis Digital tidak bisa hanya sekadar teori, namun perlu diimplementasikan menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran praktis/terapan. Terlebih lagi mahasiswa millennial saat ini sangat familiar dengan berbagai corak bisnis berbasis Start Up, Market Place, dan E-Commerce.
“Harapan kami, disemninasi hasil penelitian ini nantinya dapat dilakukan kolaborasi antar dosen dan mahasiswa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam mengembangkan aplikasi Start Up, Market Place, dan E-Commerce dengan menggunakan UIN Bandung Branding Platform yang sepenuhnya dikelola oleh mahasiswa pada Laboratorium Bisnis Digital,” tandasnya.
Senada dengan pendapat di atas, Asisten Peneliti dan Alumni Prodi MKS Angkatan 2016, Elsa Yulandri, merasa sangat bangga terlibat langsung menjadi bagian dalam kegiatan penelitian ini.
Berdasar pada data Badan Pusat Statistik (2021), sebanyak 15,08 persen menjalankan usaha E-Commerce. Angka ini masih tergolong rendah, di mana usaha yang dijalankan pelaku usaha di Indonesia masih didominasi usaha konvensional. Kemudian, 70,89 persen lebih banyak berjualan offlline dan 42,52 persen tidak tertarik berjualan online, serta 21,78 persen memiliki pengetahuan yang kurang terhadap E- Commerce. Artinya tingkat literasi bisnis digital masyarakat pelaku usaha masih sangat rendah.
“Laboratorium Bisnis Digital di FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan suatu kebutuhan akademik yang harus dikembangkan karena akan berguna untuk mempersiapkan sumber daya manusia terdidik yang menguasai kemampuan bisnis digital dan memajukan perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (des)***