ZONALITERASI.ID – Pada Senin 14 September lalu, Perpustakaan Jendela Dunia, Desa Pasayangan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan dinobatkan sebagai Juara I Lomba Perpustakaan Desa tingkat Jawa Barat Tahun 2020.
Selepas penobatan yang berlangsung di gedung Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jabar itu, selanjutnya Perpustakaan Jendela Dunia akan mewakili Jabar dalam Lomba Perpustakaan Desa ke Tingkat Nasional.
Menyikapi prestasi membanggakan itu, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, berharap agar perpustakaan “Jendela Dunia” bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Jabar.
“Kabupaten Kuningan telah membuktikan tetap konsisten dalam mendukung gerakan literasi nasional melalui program pemberdayaan masyarakat dan keluarga literasi,” terang Bupati.
Bunda Literasi Provinsi Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil, pun memuji Perpustakaan Jendela Dunia. Menurutnya, Perpustakan Jendela Dunia memiliki sejumlah kelebihan, khususnya untuk para pembaca disabilitas.
“Ini sangat luar biasa karena di perpustakaan lain belum banyak yang menyiapkan fasilitas untuk saudara kita yang disabilitas,” cetusnya.
Berdiri Tahun 2010
Kepala Desa Pasayangan, Nana Juandana, menuturkan, keberhasilan meraih peringkat teratas di Jabar melalui proses panjang.
Ia memaparkan, Perpustakaan Jendela Dunia berdiri tahun 2010. Setelah sempat vakum pada 2012-2016, perpustakaan ini efektif kembali pada 2018.
Dengan semangat pengelola dan dukungan dari semua pihak, perlahan-lahan perpustakaan ini bangkit kembali. Perpustakaan ini memilih ruangan Piket Desa (Ronda Malam) untuk melayani pembaca.
“Kami mendapat dukungan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan, dengan adanya replikasi program Perpuseru yang diadakan di Kabupaten Kuningan. Itu memacu kami untuk terus menggerakan minat baca masyarakat,” ujarnya.
Lanjut Nana, penghargaan pertama untuk Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan tingkat Kabupaten Kuningan diraih pada tahun 2018 setelah dinobatkan menjadi juara III Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Kabupaten Kuningan.
Tidak berhenti di situ. Berbarengan dengan semakin berkembangnya literasi masyarakat, pada 2019, Perpustakaan Jendela Dunia berhasil menjadi juara I Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Kabupaten Kuningan.
Digitalisasi
Prestasi ini wajar didapat oleh perpustakaan ini. Kendati berlokasi di wilayah pedesaan, namun Perpustakaan Jendela Dunia begitu kreatif dalam mengembangkan digitalisasi perpustakaan.
“Melalui program SIMPUSDES WEB APP, kami membuat responsive mobile dan dijadikan Aplikasi Android. Pada Aplikasi tersebut dimuat pula OPAC, EBOOK, dan EPUSDESJar. Program itu membuka akses masyarakat yang ingin mencari buku di perpustakaan, membaca buku Via Smart Phone, belajar online library dengan responsive, dan pengelolaan perpustakaan digital,” ucapnya.
Tak berhenti di situ, Perpustakaan Desa Jendela Dunia terus berinovasi. Yang terbaru, perpustakaan ini melahirkan KOBOK.
KOBOK adalah kepanjangan dari Kotak Buku Orang Kampung. Itu merupakan salah satu replikasi dari KOLECER yang disederhanakan.
“Lewat KOBOK, Kartu Anggota Perpustakaan menjadi multifungsi. KOBOK membuka akses layanan perpustakaan lebih praktis. Dengan satu aplikasi, warga dapat menikmati berbagai layanan yang tersedia di perpustakaan ini,” katanya.
Nana menambahkan, perpustakaan ini juga menyediakan Akses Sarana dan Prasarana bagi warga disabilitas dengan adanya koleksi braille, Abacus, Blockus, Tongkat Bantu, dan alat bantu lainnya.
“Perpustakaan harus melayani semua warga, termasuk warga disabilitas. Dengan begitu, proses meningkatkan sumber daya manusia di semua golongan dapat tercapai dengan baik,” pungkasnya. (haf)***