Sambut Ramadan, YRBK Terbitkan Buku Antologi Puisi dan Cerita Religi 2025

Gambar2
Cover buku “Antologi Puisi dan Cerita Religi”. (Foto: Dok. YRBK)

ZONALITERASI.ID – Menyambut dan mengkhidmati bulan suci Ramadan, Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar menerbitkan buku bertajuk “Antologi Puisi dan Cerita Religi”.

Sebanyak 33 penulis terlibat dalam penulisan model buku kombinatif cerita dan puisi ini.

Para penulisnya terdiri dari Alan Maulana Aldiansyah, Alin Lusiani, Ameliana Sapitri, Anengsih, Aufa Nazwa, Aulia Nufus, Dadi Tiryadi, Desi Widiasari, Doni Rayhan Nugraha, Enay Sunarsih, Endah Wahyuningtias, Ermawati Karlina, Hani Dwi Anzani, Herri Herdiman, Husni Suwandi, Ida Dayani, Imas Kartini, Kiki Fitriyani, Lilis Nur Hafsoh, dan Mia Yuliana.

Selanjutnya, Mila Nurmala Azaqia, Muhammad Rafli Wibowo, Mutia Siddiqa, Nabil Anjani Arjuna Putra, Pipit Pitriani, Putri Sri Jayanti, Rani Isma Daniati, Reni Rahmawati, Rina Nurmayanti, Salwa Tsaniah Mujahidah, Supriyandi, Tati Sutiati, Tika Wartika, serta dua orang editor Ivan Mahendrawanto dan Sofian Munawar.

Dalam buku ini, Walikota Banjar, Ir. Sudarsono dan Kepala Kantor Kemenag Kota Banjar, H. Ahmad Fikri Firdaus, S.E., M.M. turut menulis di bagian Sambutan dan Kata Pengantar.

Walikota Banjar, Sudarsono, menyambut baik terbitnya buku ini. Menurutnya, literasi merupakan sesuatu yang penting, demikian halnya literasi religi akan berperan membantu individu dan masyarakat memahami ajaran agama secara lebih mendalam dan kontekstual.

“Literasi religi tentu banyak ragam dan modelnya, salah satunya melalui karya sastra yang menggugah kesadaran untuk mendalami semangat keagamaan sebagai dasar pijakan yang penting dalam kehidupan. Buku Antologi Puisi dan Cerita Religi ini diharapkan dapat menjadi spirit dan inspirasi sehingga mendorong semangat beragama yang lebih bermakna,” ucapnya.

Senada dengan itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Banjar, Ahmad Fikri Firdaus, mengatakan, literasi dan spiritualitas adalah dua hal yang saling menguatkan. Melalui literasi, kita menggali pemahaman, merawat ingatan kolektif, dan menyampaikan hikmah kepada generasi mendatang. Sementara itu, spiritualitas menuntun kita pada kebijaksanaan hidup, membentuk karakter yang berakhlak, serta mengajarkan keikhlasan dan ketulusan dalam setiap langkah.

“Buku ini hadir sebagai jembatan antara keduanya, mengajak kita untuk merenungi hakikat kehidupan, menyelami makna ibadah, serta mengasah kepekaan terhadap sesama,” kata Ahmad Fikri.

Pendiri YRBK, Sofian Munawar, menuturkan, penerbitan buku telah menjadi tradisi dalam menyambut hari-hari penting, termasuk menyambut dan mengkhidmati bulan Ramadan. Ia menuturkan hingga kini YRBK sudah merilis 79 buku. Untuk buku edisi Literasi Ramadan ini harapannya, puisi dan cerita religi yang termuat dalam buku ini secara aktual dapat digunakan untuk memperkuat semangat keberagamaan.

“Nilai-nilai moral yang terkandung dalam puisi dan cerita religi dalam buku ini tidak berhenti pada ranah tekstual semata, tapi selanjutnya dapat menjadi amunisi untuk aksi dalam beragam kegiatan lainnya yang produktif dan konstruktif,” ujar Sofian. (dac)***