Doa Bersama Civitas Akademika UIN Bandung, Rektor: Virus Corona tak Cukup Dilihat dari Perspektif Material

21f6a3f6 921e 4fc5 898e 2c2f4c3ea723
Civitas akademika UIN Bandung menggelar 'Doa Bersama untuk Keselamatan di Tengah Pandemi Covid-19', Selasa (1/7/2021), (Foto: Humas UIN Bandung).

ZONALITERASI.ID – Civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar ‘Doa Bersama untuk Keselamatan di Tengah Pandemi Covid-19’, Kamis (1/7/2021).

Kegiatan yang digelar secara virtual ini diikuti dosen dan tenaga kependidikan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. Mahmud, M.Si., mengungkapkan, di tengah ancaman pandemi virus Corona yang mematikan sebagaimana tengah berlangsung saat ini di seluruh dunia, banyak orang mengalami kecemasan bahkan tidak sedikit yang mengalami kepanikan. Keadaan semacam ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit, virus Corona misalnya.

“Dalam kaitan ini Ibnu Sina menganjurkan 3 tips menjaga diri agar tetap sehat jasmani rohani atau segera sembuh dari sakit sebagaimana dikutip oleh Musthofa Husni dalam kitabnya berjudul ‘Isy Allahzah (Athlas lin Nashri wal Intaji wal I’lamiy , 2015, Cet.I, hal. 161),” kata Prof. Mahmud, saat menyampaikan sambutan.

Ia menyebutkan, anjuran yang pertama dari Ibnu Sina, kita tidak mudah panik dalam situasi apapun baik aman maupun bahaya. Sebab panik itu sendiri merupakan bagian masalah kejiwaan yang bisa berdampak langsung pada munculnya penyakit fisik seperti serangan jantung, hipertensi, dan sebagainya.

“Di saat krisis seperti ini karena adanya ancaman pandemi virus Corona yang mewabah ke seluruh penjuru dunia, sikap menjaga diri agar tidak panik perlu dilakukan dengan berbagai pendekatan seperti pendekatan teologis dan pendekatan ilmiah rasional,” terangnya.

Lanjut Prof. Mahmud, tips kedua dari Ibnu Sina, ketenangan merupakan separuh obat yang dibutuhkan ketika benar-benar sakit karena Allah sedang menghendakinya demikian.

“Dengan kata lain orang yang memiliki ketenangan batin karena kedekatannya dengan Allah akan lebih cepat sembuh dari sakitnya, daripada orang yang selalu resah gelisah dan gundah karena tidak memiliki akhlak yang baik kepada Allah, yakni tidak pernah berdzikir kepada-Nya,” tuturnya.

Adapun tips ketiga dari Ibnu Sina, kata Prof. Mahmud, adalah kesabaran. Kesabaran adalah awal dari kesembuhan.

Kesabaran itu ibarat jamu yang rasanya pahit tetapi hasil dari kesabaran adalah manis. Ini sebagaimana dinyatakan dalam pepatah Arab yang berarti ‘Sabar itu seperti obat pahit yang tidak enak rasanya, tetapi hasilnya indah.’ Orang sabar tentu telaten untuk berbuat apa saja yang dibutuhkan.

Seorang pasien yang sabar akan sanggup mematuhi aturan-aturan kesehatan yang diberikan dokter. Berbagai obat yang diberikan ia sanggup meminumnya secara teratur sesuai aturannya. Jika diberikan terapi pun ia juga sanggup menjalaninya dengan telaten tanpa keluh kesah betatapun berat terapi itu.

“Ketika ia berbuat salah dalam masa perawatan dokter dan kemudian sang dokter memarahinya, ia pun sabar menerima kemarahan itu karena secara jujur mengakui telah berbuat salah. Demikian pula ia pun sabar menerima sakitnya karena menyakini Allah sedang mengujinya dengan tetap terus berdoa memohon kesembuhan kepada-Nya,” ungkapnya.

Prof. Mahmud menambahkan, tiga tips dari Ibnu Sina itu merupakan ikhtiar spiritual. Hal ini sangat penting karena persoalan penyakit seperti virus Corona tidak cukup hanya dilihat dari perspektif material saja, tetapi juga harus melibatkan perspektif spiritual. Sebab, faktanya manusia terdiri dari dua unsur, yakni jasmani dan ruhani.

“Ikhtiar-ikhtiar jasmani harus dijalani sebagaiamana mestinya. Demikian pula ikhtiar-iktiar ruhani seperti ketenangan dengan menguatkan sisi aqidah (qadha dan takdir), sisi akhlak (tawakal), dan sisi syari’at (sabar melaksanakan ikhtiar dan doa) juga harus ditekankan. Semoga Allah segera melenyapkan wabah virus Corona dari muka bumi ini,” pungkasnya. (des)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *