Sebelum Mendesain, Ridwan Kamil Tinjau Lokasi Islamic Center dan Sungai Musi

WhatsApp Image 2021 06 03 at 21.29.20
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau lokasi Islamic Center dan Sungai Musi di Kota Palembang, Kamis (3/6/2021), (Foto: Biro Adpim Jabar).

ZONALITERASI.ID – Sebelum mendesain Islamic Center dan kawasan Sungai Musi, Gubernur Jawa Barat (Jabar) meninjau lokasi kedua tempat tersebut di sela kunjungan kerjanya di Kota Palembang, Kamis (3/6/2021).

Usai meninjau, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memberikan saran kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru untuk membangun Islamic Center di Pulau Kemaro. Selain itu, ia juga menyarankan untuk membangun satu bangunan di bantaran Sungai Musi.

“Kalau saya tadi menyarankan, jika mau bagus (Islamic Center) di Pulau Kemaro. Sudah lihat lokasinya juga. Di sana ada pagoda, juga vihara. Sehingga kalau ada pusat keagamaan lain, utamanya agama Islam, itu lokasinya pas,” kata Kang Emil.

“Plus di pinggir sungai. Jadi saya bayangkan sebagai arsitek, kalau ada bangunan bagus di pinggir air, keindahannya dua kali lipat. Bisa dilihat dari darat juga dari sungai, seperti jembatan Ampera tadi. Itu yang konkret,” imbuhnya.

Kang Emil berharap Islamic Center dan kawasan Sungai Musi yang ia desain dapat menjadi landmark baru dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Dengan begitu, pariwisata Sumsel dapat kembali menggeliat.

“Mudah-mudahan kalau berhasil saya membayangkan akan menjadi kebanggaan Sumsel dan jadi landmark baru. Sehingga nanti pariwisata meningkat,” tutur Kang Emil.

Berbicara mengenai konsep, Kang Emil menyebut sebuah kota yang baik itu nyaman untuk warga dan tentunya nyaman juga untuk para tamu yang hendak berwisata.

“Datang ke tempat, bisa duduk-duduk, makan bisa jalan, bawa anak kecil bisa nyaman. Kekayaan Palembang ini Sungai Musi. Kalau tidak ada karya yang spektakuler di pinggir sungainya, kan sayang. Karena potensinya luar biasa,” ucapnya.

“Kalau untuk konsep belum lah, teori mendesain itu kan survei, melamun, menunggu ide datang. Tapi poinnya, tidak banyak kota yang dilewati sungai sebesar dan selebar ini, sehingga itu jadi daya tarik. Tapi kalau wisatawan datang tidak banyak pilihan untuk menghabiskan waktu, kan sayang,” imbuhnya.

Selain itu, kata Kang Emil, kuliner khas Sumsel dapat menjadi daya tarik wisatawan. Salah satunya rotan rebus yang baru ia nikmati saat melakukan kunjungan kerja ke Palembang.

“Banyak sekali yang saya baru makan terkait kuliner di Sumsel. Termasuk makan rotan rebus, dan itu rotan beneran seperti kisah cinta masa lalu saya, pahit. Harus dicocol dulu dengan sambel dan yang manis-manis,” tuturnya.

“Kedua kalau pempek sudah sangat terkenal luar biasa. Dan ini yang istimewa, ada ikan-ikan lokal yaitu belido, betutu, macam-macam di pinggir sungai,” tambahnya.

Kang Emil pun menuturkan, dirinya akan turut mempromosikan pariwisata Sumsel. Tujuannya untuk saling mendukung pendapatan antardaerah dari wisata.

“Saya kira tinggal dipromosikan secara maksimal. Jabar mempunyai pelajaran, kalau kita fokus pariwisata lokal, ekonomi kita itu jauh lebih tangguh ketimbang kita mengandalkan pariwisata internasional. Oleh karena itu, saling dukung, jika sudah bagus dan rapih, saya akan promosikan juga di Jabar,” ucapnya. (kur)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *